STTC dan Unpar Kolaborasi, Paparkan Hasil Pengabdian Arsitektur di Cirebon

Jumat 21-11-2025,10:39 WIB
Reporter : Abdullah
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON, RADARCIREBON.COM  – Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon (STTC) dan Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung menyelenggarakan seminar hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bidang Arsitektur di Kota dan Kabupaten Cirebon, Kamis (20/11/2025), di Aston Hotel.

Seminar ini merupakan kolaborasi tahunan yang telah berlangsung sepuluh kali antara kedua institusi. Empat pembicara hadir, yaitu Nur Hidayah dari STTC, serta tiga dosen Unpar: Dimas Hartawan Wicaksono PhD, Nita Dwi Estetika, dan Rochana Esti Pramesti.

Kepala Program Studi (Kaprodi) Arsitektur STTC, Nur Hidayah, menjelaskan bahwa agenda ini adalah bentuk pemaparan hasil PKM yang kemudian akan disampaikan kepada stakeholder sebagai bahan konsep dan pemikiran untuk pengembangan Cirebon ke depan.

"Setiap tahun kami menggelar seminar hasil pengabdian kepada masyarakat. Produknya akan kita berikan kepada pihak-pihak terkait, seperti dinas kebudayaan dan pariwisata," kata Nur Hidayah.

BACA JUGA:STTC Cirebon Hadirkan Inovasi Arsitektur Lewat Pameran Mahasiswa

Nur Hidayah memaparkan materi mengenai masjid kuno di Cirebon, gerbang Pecinan, dan keraton.
Sementara itu, pembicara dari Unpar menyampaikan kajian terkait pabrik gula Karangsembung dan gagasan perencanaan pedestrian (jalur pejalan kaki) untuk kampung wisata di Bakung Kidul.

Ia menyoroti pentingnya penanda khusus pada gapura di lokasi-lokasi strategis, seperti yang baru dibangun di perempatan Kanoman. Selain itu, sedikitnya masjid kuno yang teridentifikasi di Kabupaten Cirebon menjadi persoalan yang mendorong dilakukannya riset lebih lanjut.

Sementara itu, Kaprodi Arsitektur Unpar Bandung, Dimas Hartawan Wicaksono PhD mengatakan kegiatan ini adalah diseminasi hasil PKM kolaborasi yang mencakup level kajian, perencanaan, dan perancangan di beberapa lokasi Cirebon.

“Kegiatan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban bahwa hasil pengabdian kepada masyarakat disampaikan kepada stakeholder, seperti desa wisata yang menjadi objek perancangan kami,” ujarnya.

BACA JUGA:UGJ Cirebon Sambut 6.393 Mahasiswa Baru, Tegaskan Transformasi Digital dan Kampus Internasional

Menurut Dimas, bagian menarik dari PKM mereka adalah mencari potensi lokal yang sering dianggap biasa oleh masyarakat Cirebon, tetapi memiliki nilai istimewa bagi pendatang.

“Visi kami adalah mencari potensi lokal yang dapat kami terjemahkan menjadi karya arsitektur dan nantinya dapat diimplementasikan, sehingga menjadi kontribusi bagi kota dan kabupaten Cirebon,” jelas Dimas.

Ia mencontohkan tape, yang meskipun merupakan makanan sederhana sehari-hari, dapat diterjemahkan menjadi sesuatu yang istimewa.

Sebagai penutup, Dimas menyampaikan saran kepada Pemerintah Daerah (Pemda). Ia berharap Pemda dapat lebih terbuka dan berperan sebagai penghubung antara komunitas lokal dengan badan lain seperti Perguruan Tinggi yang memiliki kapasitas untuk melakukan pengabdian masyarakat.

BACA JUGA:Kampus Digital dan Berkelas Global: UGJ Cirebon Gelar Wisuda Makin Dilirik Dunia Kerja

Kategori :