CIREBON, RADARCIREBON.COM – Puluhan pelajar yang berasal dari SMKN 4 Kuningan dan SMK Dwi Bakti Ciledug melakukan aksi konvoi kendaraan di wilayah Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Kamis 27 November 2025 sore.
Diduga aksi konvoi pelajar dari dua sekolah menangah atas ini ingin melakukan serangan terhadap siswa SMK Muhammadiyah Lemahabang.
Rute konvoi yang melakukan melewati sejumlah wilayah, antara lain Kecamatan Astanajapura hingga Lemahabang.
BACA JUGA:Generasi Muda Terancam Narkoba, Kesbangpol Kota Cirebon Beri Pesan Penting untuk Pelajar
BACA JUGA:XTC Kabupaten Cirebon Desak Transparansi Izin Hiburan Malam, Minta DPRD Bentuk Pansus Pengawasan
BACA JUGA:Unit Usaha BumDes Wanayasa, Wisata Petik Melon Menguntungkan Sepanjang Tahun
Menurut Wakil Kepala SMK Muhammadiyah Lemahabang, Jimmy Karlsson, kejadian bermula saat rombongan pelajar tersebut melintas di depan sekolahnya.
Sekitar 7 hingga 10 motor mengacungkan senjata tajam seperti parang, celurit, dan lainnya sebagai bentuk intimidasi.
Tentu saja, aksi ini membuat kalangan siswa SMK Muhammadiyah dan pengguna jalan lainnya panik.
"Alhamdulillah, kami berhasil mengamankan 5 siswa di depan perumahan Karangsembung, dan 3 siswa lainnya di Karang Tengah (dekat rel kereta api). Ada 3 siswa sudah dibawa ke Polsek Karangsembung," beber Jimmy.
Jimmy mengatakan, aksi konvoi ini diduga sudah direncanakan sebelumnya, karena jumlah peserta yang cukup banyak dan rute yang terorganisir dari Astanajapura hingga Lemahabang.
"Kami menduga mereka ini telah mempersiapkan senjata tajam seperti parang dan celurit sebelum melakukan konvoi.”
BACA JUGA:Kodim 0620/Kabupaten Cirebon Gelar Simulasi Penanggulangan Bencana Alam
BACA JUGA:RS Pertamina Cirebon Hadirkan Layanan Cek Kesehatan Gratis di Senam Massal Radar Cirebon
“Dan aksi ini dilakukan pada sore hari, sekitar pukul 15.40 WIB, yang merupakan waktu pulang siswa sekolah,” katanya.
Jimmy berharap pihak kepolisian dapat menindaklanjuti insiden ini dengan serius. Karena, bisa membahayakan, tidak hanya bagi siswa SMK Muhammadiyah, tetapi juga bagi pengguna jalan lainnya.
"Kami meminta jajaran kepolisian bertindak cepat. Mereka sudah jelas berniat tawuran dan membawa senjata tajam.”
“Kami minta mereka ditindak sesuai hukum yang berlaku agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali," harapnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh siswa untuk tidak terprovokasi dan tetap tenang, serta menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian. (*)