Pahlawanku Teladanku

Minggu 30-11-2025,15:01 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

RADARCIREBON.COM -  Memperingati hari bersejarah, merupakan momentum “refleksi historis”, agar dapat melakukan introspeksi dan memetik pelajaran dan hikmah, dari setiap episode perjuangan nasional bangsa.  Juga menjadi momentum menyegarkan kembali, tekad, semangat dan “sumpah setia” untuk melanjutkan perjuangan demi tetap tegaknya kedaulatan Negara , menjaga keutuhan wilayah nasional, dan menjamin keselamatan bangsa Indonesia. 

Hanya dengan demikian  segenap anak bangsa dan semua komponen bangsa dapat disebut telah mewarisi dan melaksanakan nilai niai kejuangan para pahlawan.

Peringatan hari Pahlawan Nasional  tahun ini mengusung tema “Pahlawanku Teladanku, Terus bergerak, Melanjutkan Perjuangan”.  Tema ini menjadi refleksi dari semangat untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan penuh ketulusan dan nasionalisme.

Mengingat kembali gelora perjuangan para pahlawan.  Terlintas diingatan sejarah sosok  Bung Tomo saat menyongsong serangan sekutu ke Surabaya, 9 November 1945, menyampaikan: “Kita toenjoekkan bahwa kita adalah benar-benar orang jang ingin merdeka... lebih baik kita hantjoer leboer daripada tidak merdeka”. 

BACA JUGA:Sadana, Puluhan Tahun Setia Menjadi Pengasah Pisau Keliling

Peringatan  ini bertujuan untuk memelihara kehidupan api kepahlawanan bangsa, generasi demi generasi yang terus bergerak, melanjutkan perjuangan bangsa.  Api kepahlawanan inilah sumber energi bagi kekuatan pembangunan bangsa. 

Peringatan ini menunjukkan jiwa besar bangsa Indonesia yang tahu berterima kasih, menghargai, dan menghormati para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa raga bagi kejayaan nusa dan bangsa, juga untuk membangkitkan sifat dan semangat kepahlawanan sejati pada diri anak bangsa dalam masa pembangunan nasional ini.   

Semangat kepahlawanan tidak hanya diperlukan pada masa perjuangan nasional dalam merebut kemerdekaan, tetapi pada masa kini semangat kepahlawanan sangat dibutuhkan untuk menyukseskan tercapainya tujuan pembangunan nasonal, yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Meneladani Karakteristik Pahlawan masa kini.  

Barang kali  belum terdapat kejelasan tentang karakteristik seorang pahlawan masa kini. Ciri ciri apakah yang dapat dijuluki seorang Pahlawan masa kini  yang perlu diteladani untuk melanjutkan perjuangan? Sebab yang dapat kita ketahui sampai sekarang hanyalah suatu pengertian bahwa pahlawan adalah seorang yang telah gugur di medan perang karena membela bangsa dan negaranya.

BACA JUGA:Tiga Pejabat Kuningan Hilang Kontak di Aceh

Padahal seseorang yang tewas di medan perang tidak selalu dapat disebut sebagai seoang pahlawan karena belum tentu memiliki jiwa dan semangat kepahlawanan. Sebaliknya, seorang yang “meninggal biasa” dapat saja dalam hidupnya memiliki karakteristik Pahlawan.

Belajar dari peristiwa sejarah perang yang terjadi pada 10 Nopember 1945 yang dikenal dengan Palagan Surabaya,  karakteristik  kepahlawanan setidaknya  mengandung tiga unsur yaitu Pertama,  Perbuatan yang bersifat “lebih daripada yang biasa”; Kedua, Dorongan hati yang murni, yang mulia, tanpa pamrih mendapatkan imbalan apapun, baik pujian, penghargaan, tanda jasa, apalagi hadiah materi; dan Ketiga, Keberanian.   

Keberanian ini merupakan “syarat” yang mendasari kedua faktor di atas. Keberanian adalah nilai watak yang sejak dulu kala paling dikagumi dan dipuji orang.  Keberanian dicitrakan sebagai keberanian mengambil sikap (mental) dan/atau melakukan perbuatan (badaniah) untuk mengatasi bahaya dengan resiko sakit, cacad, atau mati. 

Keberanian mengambil sikap disebut keberanian jiwa. Misalnya mempertahankan kepercayaan, keyakinan, ideologi, nasionalisme, patriotism, kebenaran dan keadilan terhadap pendapat umum yang memusuhi  atau terhadap penghinaan dan ancaman orang banyak, termasuk kawan atau keluarga sendiri.  Berani karena benar, kata peribahasa.   

Kategori :

Terkait

Minggu 30-11-2025,15:01 WIB

Pahlawanku Teladanku