Tahun depan, pihaknya telah bersepakat untuk bekerja lebih keras dan lebih transparan.
“Dengan pertemuan ini, saya merasa kita makin akrab. Saya ingin semua hal yang dikerjakan Pemkot Cirebon bisa terpublikasikan dengan baik kepada masyarakat. Ini bagian dari komitmen kita,” ungkapnya.
Diskusi yang berlangsung santai namun substansial ini menghasilkan banyak masukan dari jurnalis mengenai keterbukaan informasi, akses data pembangunan, serta strategi komunikasi publik.
Walikota menutup sambutannya dengan menegaskan kembali komitmennya.
“Saya ingin pola komunikasi ini berlanjut. Pemerintah tidak boleh berjalan sendiri. Kita bekerja bersama, dan media adalah bagian dari perjalanan itu,” ujarnya.
Dari sisi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), Sekretaris DKIS Kota Cirebon, Asep Komara, menyatakan bahwa pemerintah tidak boleh menutup diri dari kritik.
“Kami memahami peran penting media dalam membesarkan dan membangun Kota Cirebon. Transparansi adalah bagian dari tanggung jawab kami,” ucapnya.
Pelaksana PPID Kota Cirebon, Hanry David, menambahkan bahwa media gathering ini menjadi momentum memperkuat komitmen bersama.
BACA JUGA:Program Pemulihan Hutan Jabar Dimulai: Warga Digaji Rp50 Ribu per Hari untuk Tanam Pohon
Ia juga berpesan agar seluruh pihak terus membangun citra positif berdasarkan data dan kinerja nyata.
“Kita ini mitra. Kami siap berkomunikasi sebaik mungkin dan bersama-sama mengawal visi-misi Kota Cirebon, termasuk program-program prioritas yang sedang dijalankan."
"Terima kasih atas kerja sama yang sudah terjalin. Mari bergandeng tangan dengan tulus demi masa depan Kota Cirebon yang lebih baik.” ujarnya.
Kegiatan kemudian ditutup dengan ramah tamah, menegaskan semangat sinergi antara Pemkot Cirebon, DKIS, PPID, para perangkat daerah dan seluruh jurnalis yang hadir dalam upaya membangun Kota Cirebon secara lebih terbuka, informatif, dan partisipatif.
Sementara itu, Ketua PWI Kota Cirebon, Muhammad Alif Santosa, mengapresiasi langkah Pemkot Cirebon yang secara rutin membuka ruang dialog.
Ia menilai pertemuan seperti ini mampu menjadi titik temu yang sehat antara pemerintah dan jurnalis.
“Yang kami butuhkan adalah OPD yang terbuka dan siap memberikan informasi kepada wartawan. Sikap kritis jurnalis tidak untuk menjatuhkan, tetapi untuk membantu membangun daerah,” ujarnya. (*)