RADARCIREBON.COM – Cuaca ekstrem yang melanda Kota Cirebon sepanjang November 2025 menyebabkan kerusakan signifikan pada permukiman warga.
Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi berulang kali mengakibatkan lima rumah ambruk dan puluhan warga terdampak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon melaporkan terdapat 18 kejadian kebencanaan hingga 24 November.
Sebanyak enam di antaranya dipicu cuaca ekstrem, dengan rincian lima rumah roboh, empat pohon tumbang, dan tiga peristiwa tanah longsor.
BACA JUGA:5 Desa di Indramayu Resmi Jadi Desa BERSINAR, Apa Maksudnya?
BACA JUGA:Gaji PPPK Paruh Waktu di Kuningan Berdasarkan Masa Kerja, Segini Kisarannya
Hasil asesmen BPBD mencatat total 79 jiwa dari 21 kepala keluarga terdampak peristiwa tersebut.
Kondisi ini membuat Kota Cirebon berada dalam status Siaga Darurat Bencana, sesuai Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 360/Kep.626-BPBD/2025 dan diperkuat Keputusan Wali Kota Cirebon Nomor 236 Tahun 2025.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon, Andi Wibowo, menegaskan bahwa penanganan bencana dilakukan melalui tiga tahap: pra-bencana, tanggap darurat, dan pasca-bencana.
Pada tahap pencegahan, BPBD melakukan pemetaan kawasan rawan, edukasi kebencanaan kepada masyarakat, serta imbauan menjaga kebersihan saluran air.
BACA JUGA:6 HP Snapdragon 8/256GB Rp 2 Jutaan Terbaik 2025, Performa Ngebut Saingi Flagship
BACA JUGA:5 HP Spek Dewa Harga 2 Jutaan Terbaik Desember 2025, Performa Ngebut Harga Bersahabat
Kerja bakti turut digencarkan untuk membersihkan gorong-gorong, memperlancar aliran air, dan memperkuat program Kelurahan Tangguh Bencana (Katana).
“Seluruh langkah ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan warga sekaligus meminimalkan potensi kerugian saat bencana terjadi,” ujar Andi.
Dinsos Terima 285 Proposal Rumah Ambruk