RADARCIREBON.COM – Intensitas hujan tinggi yang melanda wilayah Majalengka sepanjang November 2025 memicu peningkatan drastis jumlah bencana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka mencatat 81 kejadian bencana di 15 kecamatan, melonjak hampir empat kali lipat dibanding Oktober yang hanya mencatat 21 kejadian.
Kepala Pelaksana BPBD Majalengka, H. Agus Tamim ST MSi, menjelaskan bahwa dari total kejadian tersebut, 73 tergolong bencana alam, sementara 8 lainnya merupakan bencana non-alam.
“Kewaspadaan masyarakat menjadi kunci mengurangi risiko menjelang puncak musim hujan pada awal 2026,” ujar Agus, Kamis (4/12/2025).
BACA JUGA:29 Orang Terjaring Razia Pekat di Cirebon, Termasuk 12 Pasangan Bukan Suami Istri
BACA JUGA:Calon Ketua DPC PDIP Kuningan Mengerucut Jadi Enam Nama, Finalisasi Menunggu DPP
Rincian Kejadian Bencana Sepanjang November
BPBD mengungkapkan jenis bencana yang paling mendominasi adalah tanah longsor, mencapai 55 kasus.
Selain itu, terdapat 21 kejadian cuaca ekstrem, 3 banjir, dan 2 gempa bumi. Tingginya curah hujan disebut sebagai faktor utama pemicu.
Akibat rangkaian bencana tersebut, 44 rumah dilaporkan rusak, dan satu fasilitas pendidikan ikut terdampak.
BACA JUGA:3 Nomor E-Sport Kota Cirebon Lolos ke Babak Utama Porprov Jabar 2026
BACA JUGA:Liburan Akhir Tahun di Bandung: 7 Tempat Glamping Terbaik Lengkap dengan Harga
Upaya Mitigasi Diperkuat
Agus menegaskan BPBD terus meningkatkan pemantauan lapangan serta edukasi kepada masyarakat.
Warga diimbau segera melapor jika menemukan tanda-tanda potensi bencana, seperti retakan tanah, perubahan aliran sungai, atau intensitas hujan yang meningkat.