Di luar segmen EV murah, beberapa model di kelas menengah juga mengalami penurunan harga signifikan.
Hyundai Ioniq Electric keluaran 2021 misalnya, kini bisa ditemukan di pasar mobil bekas dengan harga mulai Rp100–150 juta.
Versi ini merupakan model generasi awal yang dulu dijual sebagai armada taksi listrik, sehingga stok bekasnya relatif banyak dan harganya terjangkau.
Untuk pengguna yang menginginkan performa lebih, ada Hyundai Kona Electric, yang di pasar bekas tahun 2025 dipasarkan di kisaran Rp258–299 juta.
Mobil ini menawarkan jarak tempuh lebih panjang dan fitur lebih lengkap dibanding model EV kompak.
BACA JUGA:iPhone 17 Pro Max Miliki Baterai Terkuat Sepanjang Sejarah, Cek Faktanya
BACA JUGA:Kamera iPhone 17 Pro Max Paling Canggih: Ini Alasan Kenapa Harus Upgrade
Model lain yang mulai banyak masuk ke pasar bekas adalah BYD Dolphin, yang dibanderol mulai Rp300 jutaan.
Meski harganya lebih tinggi, Dolphin menawarkan teknologi baterai blade yang terkenal aman dan tahan lama, sehingga menjadi pilihan menarik bagi pembeli yang mencari EV modern dengan fitur terkini.
Faktor yang Mempengaruhi Harga Mobil Listrik Bekas
Harga mobil listrik bekas dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, yang perlu diperhatikan pembeli sebelum menentukan pilihan:
1. Model dan Varian
Model dengan varian standar atau tahun produksi lebih lama cenderung memiliki harga lebih rendah. Versi Long Range atau varian premium biasanya lebih mahal karena menawarkan jarak tempuh lebih panjang.
2. Kondisi Baterai
Baterai adalah komponen paling mahal dalam kendaraan listrik, sehingga kondisinya sangat memengaruhi nilai jual. Semakin sehat baterai, semakin tinggi harga mobil.