"Harga pasar paket tersebut sekitar Rp96.700, namun disubsidi oleh Pemprov Jabar sehingga masyarakat cukup membayar Rp40.000 per paket. Sasaran kami mencapai 100.447 Penerima Manfaat," tambahnya.
Sementara untuk komoditas minyak goreng, khususnya Minyakita, distribusi kini diperkuat melalui BUMN Pangan (Bulog dan ID Food) dengan target distribusi minimal 35 persen untuk mempercepat jangkauan ke masyarakat.
Menanggapi kekhawatiran gangguan panen akibat musim hujan, khususnya pada komoditas cabai, Disperindag Jabar telah melakukan optimalisasi penyerapan hasil panen di sentra produksi.
Bulan ini diprediksi terdapat panen cabai merah sekitar 14.496 ton yang tersebar di Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Majalengka, dan Bandung Barat, serta 6.479 ton cabai rawit merah.
"Strateginya adalah mendorong kerja sama antarprodusen di hulu, yakni petani andalan, dengan pelaku usaha di hilir."
BACA JUGA:Tradisi Sedekah Bumi dan Nadran Kalisapu 2025: Arak-Arakan Condong Meriahkan Pesisir Cirebon
"Selain itu, untuk BBM dan LPG, kami berkolaborasi dengan Pertamina guna memperkuat manajemen stok, terutama di area wisata dan wilayah rawan bencana," tutur Nining.
Nining mengimbau masyarakat Jawa Barat agar tetap tenang dan tidak melakukan panic buying atau belanja berlebihan.
"Belanjalah sesuai kebutuhan, tidak perlu menimbun. Pemerintah terus melakukan pengawasan terpadu distribusi baik bersama Ditjen PKTN Kementerian Perdagangan maupun Satgas Pangan Polri untuk memastikan ketersediaan stok."
"Jadilah konsumen yang kritis, berdaya, dan turut mengawasi transaksi perdagangan," pungkasnya. (*)