Pelaku Oposan 160413 Masih Misterius, Ikut Serang Politisi Golkar KEJAKSAN- Wali Kota Drs Ano Sutrisno MM masih sabar. Ano belum mau ambil sikap serius soal adanya serangan dari pesan BlackBerry Messenger (BBM) yang disebarkan oleh seseorang dengan nama Oposan 160413 Crb. Wali kota kembali menegaskan bahwa yang diedarkan hanya fitnah. “Itu semua fitnah, tidak jelas sumbernya dari mana dan tidak bisa dipertanggung jawabkan. Kalau memang jelas kabarnya, akan saya hadapi,” tuturnya, kemarin (15/5). Ano mengatakan tidak menghiraukan apapun yang ditulis dan disebarkan oleh oknum tersebut. Dirinya memilih untuk fokus melakukan pembangunan. “Saya tidak mau komentari soal itu. Itu hanya kabar yang menyudutkan tanpa kejelasan,” tukasnya. Sementara itu, setiap harinya akun Oposan 160413 Crb ini terus mengirimkan kabar yang menyudutkan sosok Ano Sutrisno. Kabar yang dikirimkan tidak hanya satu, tetapi bisa dua atau tiga kabar mengenai sosok Ano Sutrisno. Hingga tadi malam, belum diketahui siapa oknum di belakang semua ini. Kabar terakhir akun Oposan itu menuding Ano menerima sejumlah uang dari sejumlah PNS. SERANG BALIK AGUNG Sementara itu,kritikan tajam dari politisi Partai Golkar Agung Supirno SH tentang BBM gelap yang dilontarkan akun Oposan 160413 Crb, rupanya menuai serangan balik. Pemilik akun itu menulis bahwa ia tidak ambil pusing dengan pernyataan Agung di koran ini yang menyebut Oposan 160413 Crb layaknya twitter Trio Macan 2000. Oposan 160413 Crb juga menuding Agung Supirno tak bisa membedakan terang dan gelap. Cara pandang seperti itu, tulis Oposan, justru dianggap sebagai politisi yang cengeng. Oposan pun mengajak Agung untuk melihat siapa yang ia sampaikan, bukan apa yang dikatakan. Sebelumnya, Agung Supirno mengatakan BBM gelap yang menyerang Ano Sutrisno tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. “Namanya juga gelap, sudah pasti arahnya buruk sangka,” kata Agung kepada Radar, Selasa lalu (13/5). Mantan aktivis Basis Unswagati ini menilai BBM gelap yang menyerang Ano seperti twitter Trio Macan 2000 yang biasanya juga menyerang pejabat-pejabat di tingkat nasional. “Makanya saya tidak menanggapinya,” tegas Agung. (kmg/abd)
Kategori :