“Beberapa lokasi wisata, termasuk Bukit Gronggong, berada di jalur utama Sesar Baribis. Kita hanya bisa waspada, karena tidak ada yang tahu kapan bencana akan terjadi,” imbuh Syamsul.
BACA JUGA:Kulit Mulai Kehilangan Elastisitas? Saatnya Rawat dari Dalam dengan Nutricoll B ERL
BACA JUGA:Ranking FIFA Terbaru Rilis! Timnas Indonesia Tertahan, Thailand dan Vietnam Melesat
BPBD Kabupaten Cirebon pun mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa bumi.
Hasil kajian akademis dari Universitas Padjadjaran (Unpad) menunjukkan setidaknya lima kecamatan di Cirebon berada di jalur patahan aktif Sesar Baribis.
Syamsul menegaskan bahwa keberadaan sesar ini telah melalui penelitian geologi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Jalur Sesar Baribis sendiri diketahui membentang panjang dari wilayah Karawang, Subang, Majalengka, hingga masuk ke Cirebon.
Meski demikian, BPBD memastikan potensi tsunami di wilayah Kabupaten Cirebon relatif kecil.
Ancaman bencana yang lebih sering terjadi justru meliputi banjir, banjir bandang, gempa bumi, serta tanah longsor yang hampir setiap tahun melanda sejumlah wilayah.
“Selain banjir, banjir bandang juga harus diantisipasi. Intinya, masyarakat diminta tetap waspada dan peka terhadap gejala alam yang belakangan ini memang kurang bersahabat,” pungkasnya.