LPSE Pertama di Jabar Diresmikan

Sabtu 11-06-2011,06:00 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

MAJALENGKA – Bupati Majalengka, H Sutrisno SE MSi meresmikan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), kemarin (10/6) di halaman kantor LPSE Majalengka. Hadir dalam launching itu, Deputi Bidang Monitoring Evaluasi dan Pengembangan Sistem Informasi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Prof Ir Himawan Adinegoro MSc DFT, Ketua LPSE Provinsi Jawa Barat Dra Hj Ika Mardiani MSi, dan ratusan pengusaha. Deputi Bidang Monitoring Evaluasi dan Pengembangan Sistem Informasi LKPP, Prof Ir Himawan Adinegoro MSc DFT mengungkapkan, Kabupaten Majalengka merupakan daerah pertama yang melakukan launching LPSE. Hal itu karena kesungguhan bupati untuk segera memberlakukan LPSE. Dia menyebut di Indonesia sudah ada 238 LPSE di 31 provinsi, atau sudah ada 340 daerah  yang menerapkan LPSE dengan nilai uang mencapai Rp15 triliun. “Majalengka merupakan kabupaten pertama di Jabar yang melakukan launching LPSE. Sesungguhnya dengan tidak ada launching juga sudah jalan,” kata Himawan kepada wartawan usai launching. Himawan memuji kondisi sistem pengadaan di daerah eks Keresidenan Cirebon yang sekarang berganti menjadi Badan Koordinasi Pembangunan dan Pemerintahan (BKPP) Wilayah Cirebon. Dia menyebut, 2011 merupakan tahun terbaik di Indonesia. Dia juga menyinggung soal tender wisma atlet yang kini tengah dipersoalkan. Menurutnya, sistem pengadaan wisma atlet itu menggunakan manual bukan LPSE.  “Bedanya elektronik dibandingkan manual adalah lebih banyak manfaat  dan suudzon lebih kecil. Dalam pelelangan juga lebih lancar, aman, dan tenang,” kata Himawan. Bupati Majalengka, H Sutrisno mengatakan, para pengusaha Majalengka hendaknya tidak hanya jago di Majalengka, tapi juga di luar daerah. Dengan era keterbukaan ini, dia meminta pengusaha untuk menjadi mitra pemerintah yang profesional. “Pengusaha diminta untuk legowo menerima sistem LPSE, dengan terus meningkatkan kemampuan, sehingga bisa bersaing. Jadilah pemain yang piawai di luar Majalengka,” kata bupati, seraya berharap ada pengusaha Majalengka yang menjadi konglomerat. Siapa pun, kata dia, berharap dalam menjalankan usahanya tenang dan tidak ada masalah. Karena itu, yang lalu biarlah berlalu dan menatap masa depan yang lebih baik. Dalam kesempatan itu, dilakukan sosialisasi  LPSE oleh Wakil Bupati Dr H Karna Sobahi MMPd dan Ketua Kamar Dadang dan Industri (Kadin) Majalengka,  H Budi Victoriyadi SE. Sementara itu, Ketua LPSE Kabupaten Majalengka Majalengka, Ir Agus A Subandri MSi mengungkapkan, pada tahun 2010 telah mengumumkan lelang melalui LPSE sebanyak 61 paket dengan total  dana Rp38,6 miliar, dari total yang diumumkan 371 paket senilai Rp179 miliar. Tahun 2011 sampai akhir Mei, telah diumumkan  41 paket dengan nilai Rp25,3 miliar. “Mulai tahun 2011, lelang dilakukan melalui LPSE 100 persen,” kata Agus yang juga kepala Bagian Dalprog dan Pembangunan Setda Majalengka. Tujuan diselenggarakannya sosialisasi dan launching LPSE, sambungnya, adalah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat, memperbaiki efisiensi proses pengadaan, serta mendukung proses monitoring dan audit. “Kegiatan ini juga untuk  memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time,” imbuhnya. (ara)   

Tags :
Kategori :

Terkait