Kemendikbud Copot Dirjen PAUDNI

Jumat 23-05-2014,09:45 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA - Perkembangan penanganan kasus kejahatan seksual TK Jakarta International School (JIS) akhirnya meledak di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informasi (PAUDNI) Lydia Freyani Hawadi yang mengurusi pembinaan TK dicopot. Informasi pencopotan pejabat eselon I yang akrab disebut Reni itu dibenarkan Wamendikbud Bidang Pendidikan Musliar Kasim. Meskipun pencopotan Lydia ini dekat dengan kasus yang sodomi yang menerpa siswa TK JIS, Musliar tidak mengakui ada keterkaitan. \"Karena SK (surat keputusan) pergantian dirjen sudah lama keluarnya,\" ujarnya tadi malam. Namun, saat ditanya lebih jauh, Musliar tidak merinci kabar penerbitan SK itu. Dia mendadak menutup sambungan teleponnya. Kabar pencopotan Dirjen PAUDNI ini juga dibenarkan oleh Irjen Kemendikbud Haryono Umar. \"Ada pelantikan eselon I Senin depan (26/5) pukul 10. Saya tidak tahu siapa penggantinya,\" ujar Haryono. Dia menjelaskan bahwa pencopotan Dirjen PAUDNI bukan atas dasar rekomendasi dari Itjen Kemendikbud selaku auditor internal. Haryono mengatakan penggantian Dirjen PAUDNI itu diputuskan dalam tim penilai akhir (TPA) pejabat tinggi negara. Haryono menjelaskan, Mendikbud Mohammad Nuh memang membentuk tim investigasi kasus yang mendera TK JIS itu. Selain urusan kejahatan seksual, masalah yang diinvestigasi adalah lolosnya TK JIS dari urusan administrasi. TK yang banyak menampung anak ekspatriat itu ternyata sudah puluhan tahun tidak mengantongi izin dari Kemendikbud. Pada umumnya pendirian TK harus mengantongi izin dari pemerintah daerah kabupaten atau kota. Tetapi karena status TK JIS ini adalah sekolah internasional, izin operasionalnya ada di tangan Kemendikbud. Atas lolosnya perizinan itu, Kemendikbud menuai kecaman karena dinilai lalai membina urusan TK. Haryono mengaku ada yang janggal terkait dengan pemberian wewenang investigasi kasus JIS itu kepada Dirjen PAUDNI Lydia Freyani Hawadi. Pasalnya pada kasus ini, Ditjen PAUDNI merupakan salah satu objek investigasi. \"Kalau yang ditugasi investigasi itu Dirjen PAUDNI, ya yang diperiksa hanya JIS saja. Tidak akan memeriksa internalnya sendiri,\" papar Haryono. Tetapi dia berharap kasus di TK JIS ini bisa menjadi pelajaran penting. Di antaranya urusan administrasi pendataan sekolah mulai dari jenjang TK hingga perguruan tinggi. Meskipun terkait dengan lembaga pendidikan internasional, harus mendapatkan perlakuan sama dengan lembaga pendidikan lokal. Kandidat kuat pengganti Lydia adalah Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rochmat Wahab. Saat dihubungi tadi malam, alumni S2 University of Iowa, AS itu mengatakan masih rembukan. Jawaban singkat itu menjadi sinyal dia akan meninggalkan Jogjakarta dan bekerja di Jakarta. Rochmat sendiri merupakan guru besar bidang ilmu pendidikan anak berbakat, yang langka di Indonesia. Di internal Ditjen PAUDNI sendiri kabar pencopotan Lydia Freyani Hawadi sudah santer. Bahkan kabarnya kemarin guru besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) itu sudah melakukan pamitan secara tidak resmi dengan anak buahnya. Puncak acara pamitannya itu direncanakan hari ini dengan acara olahraga bersama sejumlah pegawai Kemendikbud. (wan/kim)

Tags :
Kategori :

Terkait