Mayo Ditembak Polisi Warga Tidak Percaya, Sejak Kecil Ulet Bekerja

Rabu 28-05-2014,10:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

CIREBON – Jenazah Mayo alias Maju Santosa (32) warga Blok Sumur Tua RT 02 RW 02 Desa Wiyong Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon yang tewas diberondong peluru polisi di Jakarta Timur tiba di rumah duka Selasa (27/5) sekitar pukul 20.30 WIB. Menurut keterangan Kaur Trantib Desa Wiyong Kamadi, pihak keluarga pertama kali menerima kontak dari Jakarta Senin (26/5) sore. Kemudian pihak keluarga menghubungi pemerintah desa dan akhirnya lima orang yang terdiri dari dua orang dari pemdes , dua anggota keluarga dan seorang teman Mayo berangkat ke Jakarta untuk mengurus syarat-syarat kepulangan jenazah. Diceritakan Kamadi, di mata warga Desa Wiyong, Mayo terkenal baik dan ramah. Bahkan, ketika ada berita tentang yang bersangkutan di televisi banyak warga yang tidak percaya. “Sejak kecil anaknya ulet, mungkin yang bersangkutan terbawa pergaulan. Dari kecil sudah merantau di Jakarta,” ungkapnya. Mayo berangkat dari keluarga yang pas-pasan, anak pasangan Unari (64) dan Alm Miskad tersebut merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Setelah menyelesaikan pendidikan di SD, ia berangkat ke Jakarta untuk mengadu nasib bekerja sebagai pencari besi tua atau rongsok. “Kebetulan ada warga Desa Wiyong yang menjadi juragan rongsok di Jakarta ,” ujarnya. Mayo hanya pulang sesekali, terakhir kali pada Mei 2013 saat ayahnya, Miskad meninggal dunia. Mayo tercatat mempunyai dua orang istri, yakni warga Karawang dan dari Semarang. Dari hasil perkawinannya Mayo dikaruniai dua anak. Pada saat kejadian diberondong polisi, ia sedang bersama istri kedua , Yuli (35) dan anak perempuannya Sherlina (7). Mayo mengalami luka tembak pada betis kanan, paha kanan dan pelipis kanan tembus ke kiri. Masih menurut Kamadi, Mayo selama ini tidak tercatat sebagai warga Desa Wiyong, karena ketika diperiksa petugas Mayo sudah mempunyai KTP Jakarta beralamat di Kp Jembatan Kelurahan Cipinang Besar Jakarta Timur. Namun Mayo memiliki SIM dengan alamat Cirebon. “Sepertinya sewaktu mengurus SIM pake KTP sementara,” bebernya. Ia pun mejelaskan kondisi mobil yang digunakan Mayo, Honda Jazz Nopol E 333 LS warna silver yang bolong pada dua bagian; kaca belakang dan kaca samping kiri. Almarhum rencananya akan dimakam kan hari ini di TPU Makbaro Wiyong Lor sekitar pukul 08.00 WIB. *DUA POLISI TERKAPAR Pelaku penembak dua anggota Polda Metro Jaya diketahui merupakan perampok kelompok Cirebon spesialis curanmor dan perampokan rumah. Dalam aksinya, pelaku kerap menggunakan senjata api (senpi) dan terbilang sadis. Itu diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto. Dia mengatakan, Maju Santoso alias Mayo tidak segan-segan melukai bahkan membunuh korbannya jika aksinya terpergok. ”Dia memang selalu membawa pistol,” terangnya, kemarin (27/5). Pelaku Mayo juga sudah menjadi incaran petugas polisi karena melakukan berbagai kejahatan. Hingga keberadan Mayo diendus petugas setelah seorang anggota komplotannya tertangkap. Dijelaskan juga, Mayo terkenal di kelompoknya sebagai eksekutor yang kejam. Polisi juga masih mencari asal usul senjata api yang dia tembakkan hingga melukai dua anggota Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Senin (26/5) lalu. Peristiwa penembakan Mayo terjadi di Jalan DI Panjaitan, Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur sekitar pukul 10.00. Dalam aksi penembakan itu, Mayo tewas di dalam mobil Honda Jazz E 333 LS. Mayo meregang nyawa di depan anak dan istrinya setelah diberondong peluru oleh dua polisi yang memburunya. Akibat penembakan itu, Aipda Eko Widianto tertembak di kaki dan Briptu Jefri (bukan Jerry) tertembak di perut. ”Asal pistol masih diselidiki, tapi untuk pelurunya identik dengan yang bersarang di tubuh dua anggota kami,” cetus Rikwanto juga. Sementara itu, Briptu Jefri sampai saat ini masih menjalani perawatan di ICU Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur. Tembakan peluru tersangka mengenai lambung, hati, menyerempet jantung dan menembus ke paru-paru. ”Anak peluru berhasil dikeluarkan, Briptu Jefri sudah dioperasi. Aipda Eko juga masih dirawat di rumah sakit yang sama,” paparnya juga. (dri/ibl)

Tags :
Kategori :

Terkait