Warga Jerukleueut Tagih Janji

Selasa 17-06-2014,10:29 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

**Lima Bulan Berlalu, Belum Ada Penanganan Dampak Bencana Pergerakan Tanah MAJALENGKA – Tak terasa, bencana pergerakan tanah di Blok Manis Desa Jerukleueut Kecamatan Sindangwangi sudah lima bulan berlalu. Selama ini pula, warga di kawasan tersebut mesti menanggung beban lantaran rumah mereka rusak, bahkan ada yang ambruk dan sudah tidak bisa ditempati lagi. Para warga nyaris putus asa dengan masa depan mereka, lantaran hingga kini bantuan yang dijanjikan pemerintah untuk membangun kembali rumah mereka yang ambruk maupun yang mengalami kerusakan, tak kunjung datang. Bahkan, sejumlah warga yang rumahnya ambruk, terpaksa membuat rumah darurat berdindingkan kain terpal dan beralaskan tanah, agar bisa berlindung dari panasnya terik mentari dan dinginnya malam. Upaya ini terpaksa dilakukan lantaran tidak punya biaya untuk memperbaiki rumah mereka ke kondisi seperti sedia kala. Suhayati, warga Blok Manis yang rumahnya ambruk, terpaksa membangun rumah semipermanen berukuran 4X4 meter untuk ditinggalinya bersama enam anggota keluarganya, setelah sebelumnya meratakan bangunan rumahnya, guna menyelamatkan material bahan bangunan yang masih layak pakai. “Ya mau gimana lagi, tadinya sih niatnya cuma sementara buat tempat tinggal sekeluarga sambil nunggu bantuan perbaikan rumah seperti yang pernah dijanjikan pemerintah. Tapi, sampai berbulan-bulan kondisi kita tetap kaya gini,” keluh Suhayati. Dia menuturkan, kondisi rumah daruratnya ini sangat tidak nyaman untuk ditinggali. Karena berdindingkan kain terpal saja, maka otomatis setiap malam penghuni di dalam rumah selalu merasa kedinginan, apalagi jika turun hujan deras seringkali kemasukan cipratan air dari sela-sela kain terpal maupun dari sekat-sekat atap rumah. Penderitaan mereka juga terjadi kala siang, jika terik mentari sedang melanda kawasan tersebut, secara otomatis menjadikan hawa di dalam rumah menjadi gerah dan lembab. Tempat masak dan MCK pun tampak berhimpitan dengan ruang tinggal keluarga. Menurutnya, beberapa waktu lalu warga mendengar jika bantuan untuk rehabilitasi rumah rusak di kawasan Blok Manis Desa Jerukleueut ini sudah ada di pemerintah desa setempat, namun hingga saat ini belum juga direalisasikan. “Saya dengar sih uangnya sudah ada di desa. Tapi nggak tau kenapa desanya nggak langsung nyalurin,” tuturnya. Sementara itu, Kepala Desa Jerukleueut Ardi AMd menuturkan jika pihaknya juga memang sempat menerima kabar bahwa dana bantuan rehabilitasi rumah warga di Blok Manis yang terdampak bencana pergerakan tanah, memang sudah ada. Namun, belum diterima oleh pihaknya. “Saya juga tahu dana itu katanya sudah ada. Beberapa waktu lalu, ada orang BPBD ke saya ngasih tahu kalau bantuannya sudah turun. Tapi jumlahnya tidak sesuai dengan banyaknya rumah yang rusak. Daripada kami (pihak desa) yang jadi sasaran warga, lebih baik saya serahkan sepenuhnya ke pihak BPBD mau diapakan dananya,” jelasnya Disebutkan, pengajuan yang semestinya diperuntukkan bagi 59 unit rumah warga yang rusak akibat terdampak bencana ini, yang direalisasikan ternyata hanya 45 unit. Sehingga, pihak pemdes khawatir ada kecemburuan masyarakat lain yang tidak masuk dalam alokasi realisasi penerima bantuan rehabilitasi rumah pasca bencana itu. Sehingga, tanpa pikir panjang pihak pemdes langsung menyerahkan kembali urusan ini kepada Pemkab Majalengka melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majalengka. (azs)

Tags :
Kategori :

Terkait