16 Grup Ikuti Pasanggiri Calung

Jumat 29-07-2011,07:25 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

DARMA-Sebanyak 16 grup calung memeriahkan Pasanggiri Calung yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Kuningan di Objek Wisata Waduk Darma, Kamis (28/7). Para peserta berusaha menampilkan lawakan khas Jawa Barat tersebut dengan caranya masing-masing hanya cukup diiringi alat musik calung yang dibawa para pemainnya dan kendang di belakang. Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kuningan, Suryono, menjelaskan, Pasanggiri Calung tersebut merupakan upaya untuk pelestarian kesenian khas Jawa Barat yang akhir-akhir ini dirasakan semakin punah. “Kesenian calung mulai tergeser oleh kesenian Barat yang mulai digemari para generasi muda sekarang. Mudah-mudahan Pasanggiri Calung ini dapat mengembalikan minat para pemuda untuk kembali mengenal dan mencintai budaya leluhurnya,” harap dia. Keikutsertaan 16 grup calung terebut, diakui Suryono merupakan sebuah kebanggaan tersendiri, karena ternyata di Kabupaten Kuningan masih terdapat penggiat seni yang fokus pada kesenian Calung. Meskipun bukan merupakan kesenian khas Kuningan, tapi kesenian calung adalah salah satu kesenian yang paling digemari warga Kuningan pada zaman dahulu. “Sekitar tahun 1980-1990 kesenian calung sangat digemari masyarakat Kuningan. Hampir setiap warga yang hajat selalu mengundang kesenian calung sebagai hiburan. Tapi sekarang, paling diadakan untuk kegiatan seremonial kedinasan, itu pun jarang sekali,” terang Suryono. Hal tersebut dibenarkan ketua rombongan calung Panglipur Galih asal Desa Winduherang, Kecamatan Cigugur, Dede Sudianto. Ia mengaku kesenian calung ini semakin sedikit peminatnya. Bahkan, grupnya sudah jarang tampil di panggung hajatan. “Saat ini kami paling hanya tampil saat memeriahkan peringatan 17 Agustusan atau kegiatan karang taruna di desa kami. Sudah jarang masyarakat yang meminta kami tampil untuk hiburan hajatan atau seremonial lain. Masyarakat lebih suka menampilkan band atau organ tunggal,” ungkapnya. Dede berharap dengan digelarnya Pasanggiri Calung ini dapat menggairahkan kembali minat masyarakat terhadap kesenian calung seperti dulu. (tat)

Tags :
Kategori :

Terkait