Kemenpera Akomodasi Protes Pemdes

Kamis 19-06-2014,12:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

**Terkait Dicoretnya 600 Unit Rutilahu dari BSPS MBR KUNINGAN- Kekecewaan banyak desa akibat dicoretnya 600 ajuan bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) rumah tidak layak huni (rutilahu) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), terobati sudah. Asisten Deputi Perumahan Swadaya Kementerian Perumahan (Kemenpera) RI, Ir Hj Sri Nurhayati MM, memastikan seluruh pengajuan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kuningan tahun 2014 bisa terakomodasi. Kepastian ditegaskan Sri dalam penyerahan program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) bagi MBR di Desa/Kecamatan Darma, Rabu (18/6). “Siapa bilang dicoret. Saya sudah persilakan kepada Kuningan, desa yang belum terakomodasi agar segera mengajukan kembali sebelum akhir tahun anggaran Desember 2014,” terangnya kepada Radar. Sri mengakui, ada kebijakan pimpinan yang bersifat mendadak terkait syarat minimal pengajuan 20 rutilahu dalam satu desa. Kebijakan tersebut atas berbagai pertimbangan anggaran. Adapun terdapat desa yang mengajukan di bawah 20 rutilahu tapi terakomodasi, menurutnya karena sifatnya melengkapi jumlah pengajuan di tahun sebelumnya. Menurut Sri, pemerintah pusat sebenarnya menginginkan terkait pengajuan di bawah 20 rutilahu cukup ditangani APBD daerah. “Tapi tadi ada kesepakatan dengan desa-desa untuk pengawasannya. Jadi silakan ajukan kekurangan itu secepatnya ke kita,” pinta Sri. Wanita berjilbab itu mengakui, anggaran bantuan stimulan rutilahu MBR tahun 2014 kecil. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang besar. Pun masih banyak daerah lain di Indonesia yang membutuhkan. Sehingga anggaran yang ada pun mesti digilir untuk daerah lain. “Termasuk Kuningan, tahun lalu dapat besar, sekarang kecil,” kata dia. Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kuningan Drs H Lili Suherli MSi mengaku telah menargetkan tahun 2014 sebagai program tuntas kecamatan dan desa. Tapi dari jumlah ajuan awal yang mencapai 720 unit rutilahu, mendadak realisasinya hanya 106 unit. Meski demikian pihaknya mengaku tidak tinggal diam. Melalui lobinya kebijakan Kemenpera kemudian kembali menambah 499 unit. Sehingga Kuningan akhirnya mendapat bantuan 605 unit. “Jumlah 605 unit itu, ternyata masih kurang 106 unit. Ada beberapa kepala desa datang protes dalam acara penyerahan BSPS tadi, akhirnya kita lobi kembali ke Ibu Deputi. Hasilnya alhamdulillah, Ibu Deputi meminta ada pengajuan kembali kekurangan itu dengan segera,” tutur Lili. Ia pun bersyukur, karena jumlah BSPS bagi MBR tahun 2014 hampir sesuai dengan jumlah awal sebanyak 720 unit. Atau hanya kurang 9 unit menjadi total 711 unit rutilahu. (tat)

Tags :
Kategori :

Terkait