PDAM Was-Was Debit Air Berkurang

Kamis 19-06-2014,15:31 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

SUMBER– Perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirta Jati was-was dengan kemungkinan terjadinya penurunan debit air di musim kemarau. Direktur Utama PDAM Tirta Jati, Suharyadi SE mengatakan, PDAM sudah melakukan antisipasi kekeringan. Saat ini, PDAM mempunyai tiga sumber mata air yakni air tanah, air permukaan dan sungai. “Tiga sumber mata air itu diolah oleh empat WTP (water treatment plant) di Desa Babadan Kecamatan Gunung Jati, ETP Kumpul Kwista Kecamatan Kapetakan, WTP Tawang Sari Kecamatan Losari dan WTP Ciwaringin, ditambah dengan adanya sumur dalam,” ujar Suharyadi, kepada Radar, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (17/6). Selain itu, kata Suharyadi, sebelum terjadi kekeringan, pihaknya sudah memantau di lapangan untuk melihat ketersediaan debit air. Dari hasil pantauan, diketahui debit air masih mencukupi kebutuhan distribusi ke pelanggan. “Tapi untuk musim kemarau memang masih ada daerah rawan dan masih kesulitan air bersih. Daerah rawan ini tersebar di wilayah barat, tengah, utara dan timur Cirebon. Tetapi yang paling mengkhawatirkan adalah Kecamatan Kapetakan, Suranenggala, dan Gunung Jati,” ucapnya. Dirinya berharap, sistem penyediaan air minum (SPAM) di Desa Babadan yang dioperasikan sejak Januari, dapat menanggulangi kekeringan di Kecamatan Gunung Jati dan sekitarnya. Untuk wilayah timur sendiri, ancaman kesulitan air bersih tidak terlalu mengkhawatirkan. Sebab debit air di wilayah timur tergolong aman dan pelanggannya sedikit. Untuk wilayah barat relatif aman karena mendapat pasokan air dari pegunungan. “Kami sudah melakukan survei dan berbagai penyuluhan ke desa dan kecamatan agar proses percepatan sambungan pipa PDAM di Kabupaten Cirebon yang baru segera direalisasikan,” paparnya. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait