Galian C Ilegal Kembali Beroperasi

Jumat 27-06-2014,13:11 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

BEBER– Upaya Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah lokasi galian tipe c ilegal rupanya tak membuahkan hasil. Pengusaha galian c yang menghentikan operasionalnya saat sidak, kembali beroperasi beberapa hari setelahnya. Ketua Komisi III DPRD, Suherman mengatakan, perlu ada tindakan nyata untuk penutupan galian c ilegal. Oleh sebab itu, dirinya memilih bungkam ketika diberi tahu ada temuan galian c yang kembali aktif. “Saya co comment dulu. Saya nggak mau seperti Satpol PP yang berkoar-koar dulu, tetapi tetap saja galian c beroperasi. Lihat saja nanti,” tegasnya, saat dikonfirmasi Radar, Kamis (26/6). Sebelumnya, Kepala Satpol PP, Drs Abraham Mohammad MSi mengaku sudah melakukan upaya penertiban sesuai dengan tugas dan fungsi Satpol PP. Kalau sudah disegel, lantas kembali beraktivitas, itu sudah menjadi ranah kepolisian. “Silakan aparat kepolisian yang menindak, toh pada saat penertiban kemarin ada dua aparat kepolisian yang ikut dan mencatat segala hal yang menyangkut kondisi galian c tersebut,” ucap Suherman. Kemudian, Satpol PP pun akan senantiasa mengagendakan penertiban secara rutin dengan waktu yang tentatif demi mengurangi kebocoran informasi. “Tidak hanya kemarin saja, ke depan juga akan kita lakukan penertiban kembali,” bebernya. Pantauan Radar di galian c Desa Patapan dan Wanayasa, terlihat puluhan mobil dump truck pengangkut bergerak keluar masuk areal pertambangan. Kemudian, terlihat alat berat termasuk backhoe di lokasi. Padahal, Satpol PP sempat menyegel alat berat dan beberapa truk ketika sidak. Tak hanya itu, di lokasi galian c terlihat sejumlah preman berjaga. Kondisi serupa juga terjadi di galian c Desa Kepuh Kecamatan Palimanan yang juga diduga illegal. Aktivitas pertambangan di lokasi ini ternyata sudah aktif lagi. Di lokasi yang sempat disegel Satpol PP, sudah terlihat aktivitas sejumlah alat berat seperti eskavator yang tengah bekerja menggali bukit yang memiliki kandungan tanah urug. Kemudian, terlihat pula sejumlah truk berkapasitas tujuh sampai dengan delapan ton, bergantian menaiki dan menuruni bukit mengangkut material tanah urugan. Belum ada keterangan dari pihak yang melakukan penggalian, karena kondisi jalan dan alam yang sangat curam. (sam/den)

Tags :
Kategori :

Terkait