12 WNI Jadi Korban MH17

Sabtu 19-07-2014,16:29 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

JAKARTA - Sebanyak 12 warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan menjadi korban dalam tragedi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina. Data tersebut bersumber dari Emergency Operations Center-Government and International Affairs Malaysia Airlines, Murnihaiza Che Morad, yang meneruskan kepada Atase Perhubungan KBRI Malaysia. Atase kemudian meneruskan info itu ke Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub JA Barata. Dua belas nama tersebut sebagai berikut, Hadiono Gunawan (L), Yodricunda Theistiasih (P), Ketut Wiartini (P), Yuli Hastini (p), Vickiline Kurniati Kardia (p), Supartini (p), Hendry (L), Gerda Leliana Lahenda (p), Werther Smallenburg (L), Jane M Adi Soetjipto (P), Wayan Sujana (L) dan Clarice Yelena Huizen (bayi). Jumlah korban tersebut masih mungkin bertambah. Sebab, hingga kini masih ada sekitar 21 orang yang masih belum dapat diidentifikasi ke warga negaraannya. Selain WNI, terdapat pula warga negara lainnya. KBRI Den Haag merilis, ada sebanyak 189 orang warga Belanda, 29 orang Malaysia, 27 warga Australia, 9 warga Inggris, 4 warga negara Jerman, 4 warga Belgia, 1 warga negara Kanada, 1 warga negara New Zeland, 3 warga negara Filipina dan empat orang yang masih belum diketahui. Pemerintah Indonesia sendiri melalui KBRI Kuala Lumpur dan KBRI Den Haag masih terus mencari perkembangan dari jatuhnya pesawat milik Malaysia Airlines tersebut. Koordinator Konsuler KBRI KL Dino Nurwahyudin mengatakan, beberapa pihak keluarga korban telah menghubungi KBRI. Mereka mengabarkan jika memang anggota keluarga mereka berada dalam penerbangan tersebut. \"Seperti melakukan cross check ya. Ini kan masalah sensitif yang harus dipastikan dulu kebenarannya. Perwakilan kemenlu (Kementerian Luar Negeri) juga sedang ditugaskan untuk mengeceknya,\" ujar Dino kemarin. Sementara itu, Dino mengatakan bahwa pihak otoritas Malaysia yang diwakili oleh Menteri Perhubungan Malaysia Datuk Sri Liow Tiong Lai telah memberikan pernyataannya kemarin. Dalam pernyataan resminya, pemerintah Malaysia membenarkan bahwa pesawat dari Amsterdam menuju Malaysia tersebut jatuh karena telah ditembak. Bukan seperti asumsi sejumlah pihak yang menyatakan bahwa MH17 tidak melewati jalur yang sesuai untuk menghemat bahan bakar. Informasi tersebut telah dikonfirmasi dari pemerintan Amerika Serikat dan Pemerintah Ukraina. \"Jalur penerbangan adalah jalur aman. Itu disahkan oleh ICAO dan IATA, dimana 15 dari 16 negara pasifik menggunakan jalur tersebut,” katanya. Mencium adanya kesengajaan penembakan ini, pemerintah Malaysia menyerukan untuk dibentuknya tim investigasi internasional yang independen. Tim investigasi akan dikirim ke lokasi kejadian di Keiv untuk mengetahui lebih detail penyebab kecelakaan. \"Sesuai dengan ketentuan ICAO, berdasarkan lokasi jatuhnya pesawat maka investigasi akan dipimpin oleh pemerintah Ukraina,\" ujar Dino. Malaysia sendiri akan mengirim tim ke Amsterdam untuk memfasilitasi keluarga penumpang menuju Keiv, Ukraian. Selain itu, tim juga akan bergabung dengan tim dari negara lainnya untuk bersama-sama bergabung dalam investigasi tim pemerintah Ukraina. Terkait keberadaan black box, Dino mengatakan, akan diserahkan sepenuhnya pada pemerintah ukraina sebagai penanggung jawab penyelidikan. \"Rencananya keluarga korban akan difasilitasi menuju Keiv. Tapi masih menunggu kepastian dari Malaysia Airlines (sebagai penanggung jawab pembiayaan),\" jelasnya. Hingga kini, pihak maskapai masih belum memberikan informasi terbaru terkait para korban di Ukraina. Pihak Malaysia Airlines (MAS) hanya mengimbau agar keluarga penumpang dapat melaporkan diri ke kantor MAS di kota masing-masing dengan membawa dokumen pendukung adanya hubungan keluarga dengan penumpang. Sementara itu, pihak KBRI KL dan Den Haag juga membuka hotline pengaduan bagi WNI yang merasa keluarganya ikut dalam penerbangan naas itu. Untuk KBRI Den Haag bisa hotline dibuka di nomor 0653249944. Sementara KBRI Kuala Lumpur di 60193747094 dan Kemenlu di 081317646845. Terpisah, hingga kini pihak otoritas Rusia dan Ukraina masih saling tuding terkait dalang penbakan rudal ke pesawat sipil ini. Pihak Rusia meyakini Ukraina yang bertanggung jawab karena pesawat tersebut jatuh di dalam wilayah Ukraina. Sedangkan Ukraina menyalahkan separatis pro-Rusia yang diyakini juga dibantu oleh Rusia. (mia)

Tags :
Kategori :

Terkait