CIREBON – Volume arus balik kendaraan roda dua menuju arah Jakarta, melintas jalur pantura Palimanan-Plumbon-Plered pada Minggu (4/9) masih padat.
Informasi dari petugas jaga posko mudik Lebaran, para pemudik bersepeda motor yang melintas wilayah Kabupaten Cirebon sebetulnya pada Minggu pagi volumenya lebih banyak daripada siang sekitar pukul 14.00-15.00 WIB. Antara pukul 6-7 pagi sudah banyak para pemudik yang melintasi jalur Cirebon-Bandung hingga Palimanan. Tapi secara umum, pengguna sepeda motor yang menuju arah Jakarta pada Minggu ini mengalami pengurangan dibandingkan pada Sabtu.
Pantauan Radar, Pasar Minggu Palimanan yang merupakan hari pasaran, arus lalu lintas di sana relatif bisa teratasi karena titik keramaian dipusatkan di sebelah barat pasar yang ke arah Semplo.
Pejalan kaki yang ingin menyeberang jalan utama dari arah utara menuju pasar atau sebaliknya dibantu oleh petugas. Namun untuk sepeda motor harus memutar dulu karena lintasan di median jalan ditutup. Lampu merah di perempatan pos Palimanan tetap dioperasikan dan petugas menginformasikan kepada pengendara pemudik melalui pengeras suara bahwa belok kanan menuju Jakarta, sedangkan ke Bandung lurus.
Sementara itu, pantauan di pos Plered hingga kemarin lampu merah masih dinonaktifkan, sehingga pemudik bisa leluasa menerobos perempatan. Masyarakat yang dari arah Sumber dan Trusmi tidak bisa langsung menyeberang di perempatan tersebut karena masih ditutup. Terpaksa harus berputar untuk mencari lintasan median yang tidak ditutup oleh polisi.
Kawasan Plered yang biasa digunakan untuk mangkal/ngetem angkutan umum seperti terminal bayangan, baik itu jenis angkot, elf, kopayu maupun bus, diatur dengan adanya pembatas, sehingga tidak menumpuk di badan jalan. Pemudik yang ingin balik ke ibu kota Jakarta pun lancar melajukan kendaraannya.
TOL MACET
Arus balik dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta, Minggu (4/9) hingga pukul 11.00 mencapai 9.670 unit kendaraan. Kepadatan pengendara tampak di beberapa titik, termasuk di tol Palikanci akses keluar Tegalkarang.
Berdasarkan pantuan Radar, sejak Klangenan hingga Gebang, iring-iringan kendaraan padat merayap. Jalan pantura diwarnai ribuan kendaraan bermotor. Namun, pada hari itu juga mobil mendominasi puncak arus balik tahun 2011.
Kendaraan tersendat juga terjadi di Pasar Weru hingga Mundu. Banyak sopir angkot yang berhenti sembarangan, menurunkan penumpang. Hal ini tentu menyebabkan pengendara di belakangnya kagok. Sehingga, harus mengurangi lajunya kecepatan kendaraan.
Berdasarkan data yang dihimpun di pos pengamanan Losari kendaraan dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta hingga pukul 11.00 mencapai 9.670 unit untuk semua jenis kendaraan. Sedangkan untuk hitungan per menit, kendaraan bermotor tercatat 250 unit. Kondisi tersebut terbilang sangat padat.
Kepadatan kendaraan mengharuskan petugas kepolisian polres Cirebon memberlakukan dua jenis skenario yaitu membuang arus motor ke arah Karangampel Indramayu dari Tiga Berlian Cirebon. Hal tersebut mengakibatkan jalan menuju Indramayu dipenuhi oleh ratusan kendaraan roda dua per menitnya.
Kemacatean panjang juga terjadi di Jalan Tol Palikanci tepatnya di akses keluar tol Tegalkarang. Sekitar 5 kilometer tampak dari flyover Kajengan Desa Danawinangun kecamatan Klangenan.
Kabagops Polres Cirebon Kompol Jonner S SIK memprdiksi bahwa H+5 merupakan puncak dari arus balik. Kesiapan yang dilakukan polres Cirebon sudah dilakukan. Anggota diperintahkan untuk bersiaga. Volume kendaraan yang melintasi pantura Cirebon memang meningkat. (san/mul)