KUNINGAN – Bangunan kantor PDAU (Perusahaan Daerah Aneka Usaha) yang terletak di sebelah barat Taman eks terminal Cirendang dikeluhkan. Saluran airnya diduga bocor yang membuat para penghuninya kelabakan dalam mencukupi kebutuhan air. Bahkan plafon gypsum di beberapa bagian, rontok. Kantor tersebut baru saja selesai dibangun dengan anggaran ratusan juta rupiah. Pihak PDAU sendiri baru saja menempatinya sekitar dua pekan. “Kami sudah menempati kantor baru ini sekitar 2 minggu yang sebelumnya izin dulu ke instansi terkait yakni Dinas Tataruang Ciptakarya. Pas kami menempati, ternyata ada beberapa kekurangan,” tutur Direktur PDAU, M Benhardi saat dikonfirmasi Radar, Jumat (12/9). Kekurangan tersebut terlihat dari mengelupasnya plafon gypsum di atap bagian luar. Yang paling vital, dugaan adanya kebocoran saluran air sehingga air yang ditampung torn cepat habis. “Kami sudah menampung air di torn, tapi ternyata cepat habis meskipun air tidak dipakai. Makanya kalau mau wudhu, mau buang air dan lainnya kami harus turun ke bawah, ke kantor lama,” ungkapnya. Saat ada studi banding dari Kebumen Jateng, Benhardi merasa malu. Karena ketika tamu ingin ke toilet, air sudah kosong. Terpaksa mereka harus turun ke bawah ke kantor lama yang sudah dikosongkan. “Kalau kekurangan lain sudah kami perbaiki sendiri. Seperti kebocoran toilet pria, dan lainnya. Nanti juga kita akan perbaiki listriknya biar menghemat. Karena sekarang 6 lampu diparalelkan,” ucapnya. Benhardi mengaku sudah melaporkan kekurangan tersebut ke mandor proyek. Namun meski sudah ditelpon beberapa kali, laporan itu tidak digubris. Bahkan pihaknya pun telah melaporkan ke dinas terkait. “Mestinya pihak pemborong bertanggungjawab atas kekurangan ini. Apalagi kesiapan tersebut disampaikan dihadapan Inspektorat sewaktu monitoring. Terutama masalah air yang merupakan kebutuhan vital,” kata Ben—sapaan akrabnya. Ketika dikonfirmasikan, Kabid Tataruang pada DTRCK, Asep Abdul Mukti mengakui telah menerima laporan lisan terkait kekurangan bangunan kantor PDAU. Dalam menindaklanjutinya, ia sudah memerintahkan rekanan untuk melakukan perbaikan. Sebab, saat ini masih masa pemeliharaan. “Kami sudah menyuruh rekanan untuk memperbaiki. Waktu itu katanya hari Minggu kantornya tutup. Jadi belum memulai perbaikan,” kata Asep. Ditanya nominal anggaran, Asep menyebutkan dibagi dalam beberapa tahap. Untuk tahap finishing, menelan dana sebesar Rp 200 juta. Sedangkan tahap sebelumnya kisaran diangka Rp 400 juta. Pembangunan dilaksanakan oleh CV Makro.(ded)
Kualitas Kantor PDAU Dikeluhkan
Sabtu 13-09-2014,11:08 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :