Mutasi Oktober Munculkan Generasi Emas

Rabu 17-09-2014,12:20 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KEJAKSAN– Rencana mutasi pada Oktober nanti disebut akan menjadi momen bagi beberapa pejabat eselon tiga yang dianggap berkompeten dan memiliki kinerja optimal. Bahkan, istilah generasi emas dimunculkan dengan mengganti beberapa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan pejabat baru tersebut. Secara bertahap, kepala SKPD akan di isi orang-orang yang sesuai dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman. Beberapa nama disebut telah masuk dalam daftar kajian tim Badan Pertimbangan Kepangkatan dan Jabatan (Baperjakat) Kota Cirebon. Nama-nama yang tengah di kaji mendalam itu, diprioritaskan menduduki jabatan eselon dua. Sebab, penambahan tiga staf ahli wali kota membuka peluang ada pergeseran kursi dari eselon tiga menjadi eselon dua. Baperjakat terdiri dari para PNS senior dan dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Cirebon. “Akan ada istilah generasi emas. Mereka akan menduduki tiga kursi eselon dua yang kosong,” ucap sumber Radar, Selasa (16/9). Masih menurut sumber tersebut, nama-nama calon pejabat eselon dua itu beberapa di antaranya dari lingkungan Setda Kota Cirebon. Jika demikian terjadi, maka akan ada Kepala Bagian (Kabag) di lingkungan Setda yang mendapatkan promosi naik jabatan menjadi eselon dua. Pertimbangan dan kajian dilakukan berdasarkan hasil kinerja dan kompetensi calon pejabat eselon dua tersebut. “Ada nama lain yang dipertimbangkan, berasal dari SKPD di luar Setda. Mereka bersaing untuk tiga kursi eselon dua,” tukasnya. Untuk mengisi tiga kursi kosong di eselon dua itu, diperlukan minimal sembilan pejabat eselon tiga. Dimana, satu kursi eselon dua diperebutkan oleh tiga pejabat eselon tiga. Sembilan nama dimaksud mulai diseleksi dari sekian nama yang ada. Namun, peluang terbesar ada pada generasi emas yang selama ini tidak mendapatkan tempat dengan kualitas dan kompetensi yang dimiliki. “Era saat ini ingin menempatkan pejabat sesuai kompetensi dan kinerja, termasuk menempuh persyaratan yang ditentukan,” terangnya. Atas hal itu, Ketua Tim Baperjakat Kota Cirebon Drs Asep Dedi MSi menjelaskan, kemungkinan selalu terbuka bagi para pejabat eselon tiga dimanapun mengabdi. Baik di SKPD maupun setda. Dengan demikian, bisa jadi beberapa Kabag di setda mendapatkan kesempatan untuk bersaing memperebutkan kursi eselon dua. “Kita ada kekosongan tiga kursi staf ahli wali kota. Itu eselon dua. Bisa saja staf ahli wali kota di isi PNS Senior, sementara PNS eselon tiga yang promosi ditempatkan sebagai Kepala SKPD,” jelasnya kepada Radar, Selasa (16/9). Sejauh ini, nama-nama yang tengah dibahas berasal dari lingkungan setda dan SKPD diluar setda. Untuk komposisi staf ahli wali kota, Asep Dedi menyerahkan kebijakan pada wali kota dan wakil wali kota. “Bisa jadi staf ahli wali kota dari PNS senior. Bisa jadi pula bukan. Saat ini masih dalam proses pembahasan dan belum final,” tukasnya. Namun, sumber lainnya menyebutkan bahwa tiga staf ahli wali kota dipastikan akan terisi oleh PNS senior. Bahkan, ada salah satu pejabat eselon dua yang mengajukan diri menjadi staf ahli wali kota. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan tim Baperjakat. (ysf)

Tags :
Kategori :

Terkait