Revitalisasi Keraton Telan Rp10 M

Jumat 17-10-2014,08:14 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Baru Bangunan, Belum Menyentuh Aspek Nonfisik LEMAHWUNGKUK - Sultan Kasepuhan PRA Arif Natadiningrat SE menjelaskan, revitalisasi keraton sudah dimulai awal bulan Oktober, kemarin. Sumber anggaran revitalisasi berasal dari APBN sebesar Rp10 miliar. Sultan menyebutkan dalam revitalisasi tahun ini ada beberapa titik yang akan diperbaiki secara fisik maupun konservasi atau pengawetan bangunan. Empat objek revitalisasi itu yakni Masjid Sang Cipta Rasa, Gua Sunyaragi, Keraton Kacirebonan dan Kaprabonan. \"Untuk keraton Kacirebonan dan Kaprabonan hanya melanjutkan perbaikan dari tahun lalu,\" sebut Sultan. Ia mengatakan, perbaikan fisik di Masjid Sang Cipta Rasa akan memperbaiki atap masjid. Sementara untuk konservasi akan membersihkan kayu dan tiang-tiang bangunan masjid. Sedangkan untuk Gua Sunyaragi, secara fisik akan dibuatkan pagar yang mengelilingi gua itu. Kemudian langkah konservasi dengan mengawetkan dan membersihkan batu-batu karang. Diakuinya, saat ini memang revitalisasi keraton yang dianggarkan tiap tahun masih belum 100 persen. Menurut Sultan, revitalisasi sendiri baru mencakup 10 persen saja. \"Cepat tidaknya revitalisasi selesai, bergantung anggaran. Kalau anggaran dari pusat turun sedikit-sedikit seperti tahun ini ya bakal lama,\" ucapnya. Ia pun menyebutkan saat ini revitalisasi memang belum menyentuh aspek non fisik, seperti pengembangan Sumber Daya Manusia, Manajemen Pengelolaan, Sejarah, Masyarakat, Lingkungan dan Ekonomi Kreatif-nya. \"Untuk revitalisasi non fisik saya kira memang ini yang lebih penting, karena buat apa menghabiskan anggaran bermiliar-miliar tapi tidak berdampak pada lingkungan sekitarnya,\" tukasnya. Untuk meningkatkan kualitas SDM dan manajeman pengelolaan, pihaknya akan mengadakan pelatihan-pelatihan kepariwisataan. Program revitalisasi dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Mereka memiliki masterplan dan melibatkan ahli-ahli arkeologi. \"Ini bukan program Sultan Kasepuhan, tapi program pemeirntah. kita juga patut bersyukur dan berterimakasih bahwa pemerintah sejauh ini sudah memperhatikan keraton-keraton yang berada di Cirebon,\" katanya. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait