Mulai Gunakan Sistem Gilir

Senin 20-10-2014,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Setiap 15 Hari, Bergantian dengan Indramayu ARJAWINANGUN– Peme­rintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Mineral (DPSDAP) melakukan pengaturan air untuk kebutuhan petani. Pasalnya, selama 15 hari sungai di Desa Kebonturi Kecamatan Arjawinangun kering. Pantauan Radar, para petani mulai menyedot air dengan mesin pompa untuk dialirkan ke sawah. Anto (37) warga mengatakan, air sungai mulai terisi lagi karena mendapat giliran dari pemerintah daerah. Mungkin hal ini dilakukan lantaran musim kemarau tahun ini cukup panjang. Meski demikian, dirinya merasa bersyukur dengan adanya air sungai yang kembali mengalir. Sebab, para petani dan masyarakat setempat dapat memanfaatkan air sungai tersebut. “Selama musim kemarau kita kesulitan mendapatkan air. Apalagi air sungai tersebut kerap kali dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari terutama untuk MCK,” ujar Anto, kepada Radar, Minggu (19/10). Menurutnya, masyarakat yang terbiasa memanfaatkan aliran air sungai kelimpungan ketika terjadi. “Air sungai saja sulit, apalagi air bersih,” tuturnya. Dia menjelaskan, aliran air sungai tersebut bersumber dari Bendungan Rentang di Kabupaten Majalengka. Di mana air yang berasal dari bendungan digilir dengan Kabupaten Indramayu. “Kami merasa kesulitan mendapatkan air karena gilirannya setiap 15 hari sekali,” imbuhnya. Hal senada diungkapkan petani lainnya, Suratman (34). Dia mengaku akibat musim kemarau yang berkepanjangan lahan pertaniannya terancam gagal panen. Beruntung, air sungai mulai teri­si kembali. Dirinya berharap, air yang dialirkan cukup untuk sawah­nya hingga panen. “Mu­dah-mudahan airnya cukup. Ten­tu kita khawatir gagal panen, apa­lagi sudah 15 hari nggak dapat giliran air,” tuturnya. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait