Berkunjung ke Dusun Sadek, Wilayah Terluar Kabupaten Cirebon

Selasa 21-10-2014,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Harus Nyebrang Cisanggarung, Sebulan Sekali Keluar Kampung Dusun Sadek di Desa Tawangsari Kecamatan Losari, nyaris terlupakan dalam peta Kabupaten Cirebon. Dusun di desa paling ujung ini, puluhan tahun tak tersentuh pembangunan. Dari era bupati Drs H Dedi Supardi MM hingga Drs H Sunjaya Purwadi MM MSi, dusun ini mengalami ketertinggalan peradaban. DENY HAMDANI, Losari JALANAN berbatu seolah menjadi pintu gerbang memasuki Dusun Sadek di Desa Tawangsari, Kecamatan Losari. Dusun yang berada di ujung Kabupaten Cirebon dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Brebes Jawa Tengah ini nyaris terlupakan dalam hal pembangunan. Jangankan menuju pusat pemerintahan, jarak ke kantor Kecamatan Losari saja harus ditempuh dengan bermotor sekitar 30 menit. Jarak dari Dusun Sadek ke Balai Desa Tawangsari juga sama jauhnya. Perlu waktu 30 menit mengendarai sepeda motor. Wajar saja, untuk menuju dusun ini jalan yang tersedia hanya bisa dilalui sepeda motor. Untuk pengunjung yang baru pertama kali datang, tentu akan mengira Dusun Sadek sudah masuk wilayah Kabupaten Brebes karena lokasinya yang berada di seberang Sungai Cisanggarung. Akses jalan yang tersedia hanya dengan melalui bendungan karet raksasa. Itupun hanya bisa dilalui oleh sepeda motor lantaran lebar jalan yang sempit. Sulitnya akses jalan menuju Dusun Sadek tak berhenti sampai di situ. Setelah menyeberang Sungai Cisanggarung, untuk menuju Dusun Sadek masih harus bermotor sekitar 10 hingga 15 menit. Jalanan berbatu dan tanpa pengerasan menjadi rintangan utama. Saking tajamnya bebatuan, seringkali ban sepeda motor warga robet dibuatnya. Sesampainya di Dusun Sadek, pemandangannya benar-benar miris. Dusun ini sudah puluhan tahun tidak pernah merasakan sentuhan pembangunan. Bahkan rumah warga nyaris tak ada yang memiliki MCK. Lantaran kondisi jalan yang berisiko tinggi, kebanyakan warga memilih akses jalan melalui Desa Limbangan, Kabupaten Brebes, Jawa tengah. Kondisi jalan melalui Desa Limbangan lebih baik dan bisa dilalui kendaraan roda empat. Tokoh masyarakat Dusun Sadek, Tarudin mengatakan, sejak puluhan tahun silam Dusun Sadek tidak pernah ada pembangunan. “Lihat saja ini jalan rusak sangat parah. Banyak batu-batuan yang lumayan lancip sampai kadang ban motor bocor, bahkan bisa robek. Ini sudah lama kondisi kaya begini. Belum lagi kalau sudah musim hujan, kadang banjir masuk rumah. Tapi kadang sampai sekarang belum ada peduli dari pemerintah,” bebernya. Tarudin mengatakan, warga di Dusun Sadek menggantungkan hidupnya dari Sungai Cisanggarung. Termasuk untuk mandi, cuci dan berbagai keperluan lain. Kondisi ini tentu jauh tertinggal dengan warga yang aksesnya dekat dengan jalur pantura. Warga lainnya, Alifah mengungkapkan, begitu terpencil dan jauh dari pusat pemerintahan warga terkadang hanya keluar dari dusun satu bulan sekali. Warga bepergian kalau ada keperluan saja. Untuk kebutuhan sehari-hari, warga biasanya berbelanja ke Pasar Limbangan di Brebes. Alifah meminta perhatian dari Pemerintah Kabupaten Cirebon kepada dusun sadek. Keberadaan Dusun Sadek yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Brebes seharusnya membuat pemerintah memberi prioritas pembangunan. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait