Rencana Kenaikan Biaya Kesehatan Tidak Tepat

Selasa 21-10-2014,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

MAJALENGKA - Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka me­naikkan tarif kesehatan dan pengobatan mendapat sorotan dari masyarakat. Kebijakan pemerintah yang berpikir dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor yang seharusnya diturunkan atau bahkan digratiskan tersebut dinilai hanya akan semakin membebani masyarakat. Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Majalengka Sehat (Format) Uju Juhara mengatakan, rencana Pemkab Majalengka menaikkan tarif kesehatan dengan alasan untuk meningkatkan PAD sangat tidak tepat. Untuk meningkatkan PAD seharusnya pemerintah berpikir menggali dan mengembangkan potensi lain yang hingga kini belum tergarap seperti halnya sektor pertambangan, pariwisata, dan perhubungan. “Kami dari LSM Forum Majalengka Sehat sangat menyayangkan rencana Pemda Majalengka akan menaikkan biaya pelayanan kesehatan. Harus diingat bahwa kesehatan adalah hak setiap warga, sehingga pemerintah perlu menjamin kesehatan setiap warganya dan bukan malah memberikan beban yang lebih berat,” jelas Uju Juhara kepada Radar, kemarin (20/10). Dikatakan pria yang akrab disapa Mang Uju ini, ketika pemerintah berpikir tentang kesehatan tentu saja mereka juga harus berpikir masalah kemanusiaan dan bukan hanya memikirkan persoalan PAD. Sebab, terkait dengan persoalan PAD yang ingin ditingkatkan perolehannya, masih banyak bidang lain yang dapat digali dan dikembangkan seperti halnya potensi pariwisata,  pertambangan dan perhubungan.  Menurutnya, tiga bidang tersebut sangat banyak dimiliki Kabupaten Majalengka, tinggal ada kemauan dari pemda untuk membangun dan mengembangkannya. Jika memang pemerintah daerah tidak mampu membangun dan mengembangkannya, tinggal mereka menjalin kerjasama dengan pihak swasta yang punya modal maka dengan sendirinya PAD akan mengalir. Dengan mengembangkan sektor pariwisata dan pertambangan kata Mang Uju, maka banyak sekali manfaat yang akan diraih baik oleh pemerintah ataupun masyarakat. Sebab, dengan mengembangkan bidang tersebut maka akan muncul multiplayer effect seperti halnya lapangan pekerjaan yang akan terbuka, munculnya kesempatan berusaha bagi para pengusaha kecil dan menengah (UKM) dan PAD secara pasti dapat diperoleh oleh pemerintah daerah. “Saat ini pemerintah tinggal ada kemauan atau tidak untuk membangun dan mengembangkan bidang tersebut. Kalau daerah lain saja seperti Kuningan dapat meningkatkan PAD dari bidang pariwisata, kenapa Majalengka yang memiliki potensi sama tidak mampu melakukannya,” tandasnya. (eko)

Tags :
Kategori :

Terkait