Datang untuk Back-to-Back

KHIMKI - Perjalanan Manchester City di Liga Champions musim ini tidak semulus di Premier League Inggris. Betapa tidak, tim dengan julukan The Citizens itu baru mengoleksi satu poin dari total dua pertandingan. Itu setelah kalah 0-1 dari Bayern Muenchen di matchday pertama, serta ditahan imbang 1-1 saat menjamu AS Roma dalam pertandingan kedua. Juara Premier League musim lalu itu memang harus berjuang keras ketika berlaga di kompetisi elite Eropa tersebut. Itu bisa dilihat dari pencapaian City yang tidak pernah lolos dari babak 16 besar dari tiga tahun terakhir. Apalagi, saat ini City harus berada di peringkat tiga klasemen sementara Grup E di bawah Bayern dan Roma. Dengan begitu, Manuel Pellegrini langsung mengusung target tinggi untuk melakukan back-to-back ketika berhadapan dengan CSKA Moscow dalam matchday ketiga yang akan berlangsung di Arena Khimki, malam nanti. Belum cukup disitu, Pellegrini juga menargetkan poin maksimal ketika menjadi tuan rumah di awal November mendatang. \"Melawan mereka (CSKA, red) adalah dua pertandingan yang sangat penting bagi kami di Liga Champions. Jadi, tidak ada kata lain selain harus memenangkan dua pertandingan itu,\" ujar Pellegrini kepada The Guardian. \"Dan ambisi besar kami itu akan dimulai dari Rusia,\" tegas pelatih asal Chile itu. The Sky Blues -julukan lain City- memang wajib membawa pulang poin saat melawat ke kandang tim ibukota Rusia tersebut. Itu bila tim yang sudah berdiri sejak 1880 silam itu masih ingin memperpanjang napas mereka sampai ke babak knockout. Sebab, bila sampai tertahan atau apalagi kalah, maka kans mereka untuk lolos dari fase grup semakin sulit. Nah, meski tidak begitu lucky di Liga Champions dalam beberapa tahun terakhir, namun City memiliki banyak modal positif sebelum berangkat ke Rusia. Itu dengan serangkaian hasil bagus yang mereka petik di liga domestik. Mulai dengan membekuk Sheffield Wednesday dengan skor telak 7-0 di Piala Liga. Kemudian diikuti dengan kemenangan 4-2 atas Hull City serta menang 2-0 di Aston Villa. Setelah di tahan imbang 1-1 dari AS Roma, City kembali mengamuk dengan kemenangan telak 4-1 saat menjamu Tottenham Hotspur di Premier League (18/10) lalu. Hasil laga terakhir tersebut yang menjadi faktor utama pendongkrak kepercayaan diri Vincent Kompany dan kawan-kawan. Terutama striker asal Argentina Sergio Aguero yang sukses memborong empat gol kemenangan City itu. Apalagi, tuan rumah juga sedang berada dalam kondisi yang tidak begitu menguntungkan. Selain belum pernah memenangkan satu laga pun di fase grup Liga Champions musim ini, mereka juga sedang dalam terhukum untuk menjalani pertandingan tersebut tanpa penonton. Meski begitu, Pellegrini menyebutkan bahwa dia tidak pernah melihat alasan yang kedua tersebut sebagai keuntungan bagi mereka. Bahkan sebaliknya, mantan pelatih Real Madrid itu menyebutkan bahwa bermain tanpa penonton tersebut malah memberikan kerugian tersendiri bagi City. \"Tentu ini akan menjadi pertandingan yang sangat berbeda, karena berlangsung tanpa penonton,\" keluhnya. \"Saya tidak mengerti alasan UEFA (Federasi Sepak Bola Eropa, red) memberikan sanksi itu. Tapi, bagi saya, bermain di dalam stadion yang kosong benar-benar tidak menguntungkan bagi kedua tim,\" jelasnya. Sementara itu, pelatih tuan rumah, Leonid Slutsky mengungkapkan bahwa mereka memilih realistis ketika menjamu City dalam pertandingan ketiga mereka di Liga Champions musim ini. Apalagi, sejumlah pemain pilar mereka tidak bisa tampil. Seperti striker Vitinho dan Kirill Panchenko serta gelandang Rasmus Elm yang sedang terkapar oleh cedera. Masalah tersebut semakin komplit setelah dua gelandang lainnya Alan Dzagoev dan Pontus Wernbloom yang terganjal kartu merah. \"Manchester City adalah salah satu tim favorit, dan bukan hanya di grup kami, tapi Liga Champions pada umumnya,\" ujar Slutsky pada konferensi pers sebelum pertandingan. \"Fakta bahwa mereka belum memenangkan satu pertandinganpun di Liga Champions musim ini bukan menjadi ukuran. Sebab, penampilan mereka di Premier League saat ini sangat bagus,\" tegasnya. (dik)