Bahas Keamanan, Alutsista dan Kesejahteraan

Kamis 23-10-2014,09:37 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Pertemuan Jokowi dengan Panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN JAKARTA - Presiden Joko Widodo berencana untuk meningkatkan perhatian negara pada TNI dan Polri. Mantan Walikota Solo itu berjanji akan meningkatkan kesejahteraan lembaga penjaga kedaulatan negara itu. Selain itu, Jokowi akan juga akan menambah alat utama sistem senjata (alutsista) di tubuh Polri dan TNI. Kepastian itu dikatakan Jokowi usai menggelar pertemuan dengan pimpinan TNI dan Polri kemarin (22/10). Pertemuan itu dihadiri oleh Kapolri Jenderal Sutaraman, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, dan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Letjen (purn) Marciano Norman. Selain itu juga hadir Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Dalam keterangan persnya di kompleks Istana Negara, Jokowi mengatakan bahwa pihaknya sudah mendengar penjelasan dan permasalahan dari masing-masing kesatuan. Untuk BIN misalnya, Jokowi mengatakan, dia bersama Marciano membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan keamanan, politik dan sosial negara. “Intinya kami minta penjelasan terkait security. Baik kemananan dan hal lain seperti kondisi politik dan sosial di Indonesia,” jelasnya. Menurut Jokowi, data itu sangat penting bagi negara. Sebab, dengan data itu dia bisa mencegah adanya ancaman keamanan yang akan mengganggu stabilitas Indonesia. “Sangat berguna data tersebut. Namun rahasia,” jelasnya. Sedangkan untuk TNI dan Polisi, pria yang saat itu mengenakan baju kebesarannya yakni kemeja putih dipadu dengan celana kain hitam itu mengaku ingin mengetahui rencana strategis dari dua lembaga tersebut. Baik yang berhubungan dengan rencana alat-alat pertahanan dan yang terkait dengan kesejahteraan TNI dan Polri. Terkait dengan kesejahteraan, Jokowi menjelaskan bahwa pemerintah akan memberikan perhatian lebih terhadap peningkatan taraf hidup TNI dan Polri. Baik terkait dengan perumahan, gaji dan lainnya. Menurut Jokowi, pihaknya akan memeriksa masukan dari Panglima TNI dan Kapolri tersebut terlebih dulu. “Jika dirasa kurang akan kami tambah,” janjinya. Sementara itu, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih menyempurnakan renstra untuk prajurit. Khususnya untuk bidang kesejahteraan anggota TNI. Yakni di bidang perumahan, penggajian dan kesehatan. Moeldoko mencontohkan di bidang perumahan. Total jumlah perumahan prajurit saat ini hanya berkisar 244.000 hunian. Sedangkan jumlah prajurit totalnya mencapai 500-an ribu. Menurut Moeldoko hal itu mau tidak mau harus segera dipenuhi. Sebab setiap tahunnya jumlah prajurit terus berkembang. “Yang terpenuhi baru 48 persen. Harapanya 52 persen segera dipenuhi,” ucapnya. Sedangkan untuk alutsista Moeldoko mengatakan dia sudah merancang renstra. Menurut dia pada tahun 2024 persenjataan TNI akan lengkap. Sampai kini alutsista baru mencapai 38 persen. Namun Moeldoko berharap pemerintah mau meningkatkan persenjataan untuk TNI sampai 100 persen. “Sehingga gak sampai 2024 sudah bisa tercapai 100 persen,” jelasnya. Pada bagian lain Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan, di dalam tubuh polri akan melakukan penambahan personil. Jumlahnya mencapai 20.300 personil. Penambahan personil itu akan diikuti dengan penambahan perumahan dan transportasi yang lain. “Ini untuk kesejahteraan anggota Polri,” jelasnya. Untuk kenaikan gaji anggota Polri, Sutarman menyerahkan semuanya pada Jokowi. Menurut dia, hal itu tergantung dari APBN negara. “Itu tergantung APBN,” tuturnya. (aph)

Tags :
Kategori :

Terkait