Bagi kalangan pelajar, PR atau pekerjaan rumah bukan hal yang asing lagi. Ada kalanya, pelajar lebih memilih untuk mengerjakan PRnya di pagi hari. Seperti halnya yang dilakukan oleh Dodi Roikardi. Siswa SMAN 6 Cirebon ini rela bangun pagi-pagi untuk mengerjakan PRnya. ”Waktu itu sih nggak ngerti banget sama PR yang diberikan guru. Makanya aku ngerjain pagi-pagi karena di pagi hari, otak kita itu fresh dan belum terkontaminasi apapun,” paparnya.
Cerita selannjutnya datang dari Tantriyani. Cewek yang satu ini mengatakan harus bangun pagi-pagi untuk mengerjakan PR karena pada malam harinya, dia ketiduran. ”Jadi belum sempat menyelesaikan semua PR yang ada. Jadi mau nggak mau, aku bangun pagi-pagi biar selesai semuanya,” ucap siswi SMAN 6 Cirebon ini.
Senada dengan Tantriyani, Mentari juga mengaku tidak sempat mengerjakan PR di malam hari. ”Malam itu ngantuk banget, jadi nggak sempat ngerjain PR, jadi aku harus ngerjain PR itu pagi-pagi,” ungkap pelajar asal SMAN 3 Cirebon ini.
Galuh Hikmah Meilinda Yahya juga pernah mengerjakan PR pagi-pagi. Dia mengatakan kalau mengerjakan PR pagi-pagi itu bikin deg-degan dan hasilnya nggak maksimal. ”Malamnya ketiduran dan baru ingat itu pagi harinya. Rasanya dag-dig-dug nggak tenang. Apalagi kalau PRnya buat pelajaran pertama dan nantinya pasti kecewa soalnya hasilnya nggak maksimal,”tutur siswa SMAN 1 Sumber ini.
Terakhir ada Hariati Nur Khasana. Pelajar asal SMA Islam Al-Azhar 5 ini mengaku kalau dia baru ingat kalau ada PR itu di pagihari. ”Waktu itu lupa aja. Pas pagi harinya baru inget, jadi aku buru-buru deh langsung ngerjain PRnya,” pungkasnya. (hegar/umi)