RI Butuh Menteri Berjiwa Industri, Bukan Pedagang

Minggu 26-10-2014,09:53 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Tim Ekonomi Meyakinkan MENEBAK-nebak siapa yang direkrut Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk masuk dalam kabinet pemerintahan 2014-2019 bukanlah pekerjaan mudah. Informasi seputar siapa kandidat menteri datang bergelombang bertubi-tubi. Dalam daftar yang banyak beredar di berbagai media, satu pos menteri bisa diisi dua atau tiga kandidat yang potensial. Namun, hingga tadi malam (25/10), koran ini memantau beberapa pos kementerian sudah mulai mengerucut ke satu nama. Dari 34 pos kementerian, nama-nama di pos ekonomi yang paling ditunggu-tunggu masyarakat. Tadi malam nama Sofyan Djalil mencuat sebagai kandidat kuat nakhoda tim ekonomi di kursi menteri koordinator bidang perekonomian (Menko Perekonomian). Di kursi menteri keuangan, muncul sosok Bambang Brodjonegoro yang sebelumnya duduk sebagai wakil menteri keuangan. Untuk menteri perdagangan, nama Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar menyodok di urutan terdepan. Adapun pengusaha Rachmat Gobel menjadi calon kuat untuk menteri perindustrian. Di sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM), nama birokrat senior Kuntoro Mangkusubroto disebut-sebut sebagai calon paling mumpuni. Bagaimana menteri badan usaha milik negara (BUMN)? Sosok Rini Soemarno muncul sebagai kandidat terkuat. Ekonom senior Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto mengakui, formasi tim ekonomi dalam kabinet Jokowi-Jusuf Kalla (JK) terbilang mumpuni jika nama-nama yang beredar itu betul-betul ditetapkan sebagai menteri. ”Mereka punya modal kuat, yakni kredibilitas dan networking yang luas,” ujarnya saat dihubungi kemarin. Bagaimana tanggapan para kandidat menteri? Jawa Pos (Radar Cirebon Group) mencoba menghubungi satu per satu sejak kemarin pagi. Sofyan Djalil yang dihubungi via telepon selulernya awalnya tidak merespons. Pesan singkat yang dikirim Jawa Pos tak kunjung dibalas. Demikian pula telepon yang tidak diangkat. Namun, sore harinya mantan menteri BUMN itu menjawab via SMS, ”Sorry. I’m busy. Call back later (Maaf, saya sedang sibuk. Nanti hubungi saya lagi, red),” ucapnya. Tadi malam, sekitar pukul 19.40, barulah Sofyan bisa dihubungi. Tidak banyak yang disampaikannya. Putra Aceh tersebut hanya mengatakan siap kalau memang ditunjuk sebagai Menko Perekonomian. Sementara itu, Bambang Brodjo­negoro yang diplot mendu­duki pos strategis menteri keuang­an langsung merespons ketika dimin­tai ko­mentar seputar peluang­nya masuk kabinet Jokowi-JK. Adapun pos menteri peren­ca­naan pembangunan nasio­nal (PPN)/kepala Badan Peren­canaan Pembangunan Nasional (Bappenas) rencananya mengalami sedikit perubahan karena tidak lagi berada di ba­wah koordinasi Menko Pereko­nomian. Namun, bidang tugas Bappenas masih akan terkait erat dengan penyusunan APBN. Adrianof Achir Chaniago adalah sosok yang diproyeksikan duduk di kursi menteri PPN/kepala Bappenas. Selama ini dia lebih dikenal sebagai pakar politik dan sosial di Indonesia. Dimintai komentarnya, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI tersebut menuturkan bahwa pencalonan dirinya adalah sebuah kehormatan. Di pos menteri perdagangan, nama Mahendra sangat diunggulkan. Latar belakang sebagai diplomat membuat dia memiliki relasi kuat di jaringan lembaga-lembaga internasional. Karirnya menanjak sejak diangkat sebagai asisten khusus Menko Perekonomian Dorodjatun Kuntjoro-Jakti pada 2001. Lalu, berturut-turut menjadi deputi Menko perekonomian periode 2005-2009 di bawah menteri yang berganti-ganti, mulai Aburizal Bakrie, Boediono, hingga Sri Mulyani. Di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), nama Rini MS Soewandi mencuat. Sementara di pos Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dua kandidat kuat disebut-sebut, yaitu bos Gobel Panasonic Rachmat Gobel dan mantan Presdir Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera) muncul nama Basuki Hadimuljono dan Kementerian Transportasi diyakini akan diisi oleh Ignasius Jonan. KESRA Bidang kesejahteraan rakyat (kesra) menjadi salah satu target pembenahan Presiden Jokowi. Salah satu yang mencuat selama kampanye adalah program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Apakah dua program unggulan dalam kampanye Jokowi itu akan terwujud? Khusus untuk urusan KIS, guru besar Universitas Indonesia yang juga digadang-gadang sebagai Menteri Kesehatan (Menkes) Hasbullah Thabrany menuturkan, program KIS ala Jokowi tersebut sangat mudah untuk diimplementasikan. ’’Tidak akan berseberangan dengan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,’’ katanya kemarin. Terkait dengan rumor penunjukannya sebagai Menkes, Hasbullah mengaku siap-siap saja. ’’Saya sudah membaca banyak media mengaitkan saya dengan posisi Menkes. Tetapi, jika ada sosok lain yang cocok, ya silakan saja,’’ jelas dia. Sementara itu, di bidang pendi­dikan, bakal ada pengubahan no­­men­klatur. Di kabinet Joko­wi akan ada Kementerian Kebuda­yaan, Pendidikan Dasar, dan Pendi­dikan Menengah (Kemen­bud-Dikdasmen) serta Kemen­terian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Kemendikti-Ristek). Informasi yang beredar, Anies Baswedan yang selama ini aktif sebagai staf Rumah Transisi Jokowi menjadi kandidat Menbud-Dikdasmen. Anies dinilai cocok menjadi pemimpin urusan pendidikan nasional karena dianggap tokoh muda dengan segudang inovasi. Salah satu inovasinya yang menonjol sebagai rektor Universitas Paramadina adalah program Indonesia Mengajar. Sementara itu, posisi menteri agama (Menag) dikabarkan tetap diduduki Lukman Hakim Saifuddin. Kabar tersebut mulai berembus sebelum masa pemberangkatan haji dimulai. Lukman yang sudi melepas statusnya sebagai anggota DPR periode 2014-2019 dari PPP demi mengawal penyelenggaraan haji dinilai cocok melanjutkan kerjanya. Munculnya nama Yuddy Chrisnandi sebagai calon menteri pemuda dan olahraga (Menpora) diakui oleh pengamat olahraga Ivana Lie meleset dari harapan selama ini. Sebab, insan olahraga ingin nakhoda kementerian yang sejatinya lebih terdengar gaungnya karena dunia olahraga itu adalah mantan atlet atau teknokrat di bidang olahraga. (owi/gen/wan/aam)

Tags :
Kategori :

Terkait