SUMBER – 80 persen kondisi bangunan Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Cirebon yang mayoritas dibangun pada tahun 1970-an belum pernah mengalami rehab total. Sehingga wajar kalau satu persatu bangunan SD roboh. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon Ahmad Aidin Tamim SPdI kepada Radar melalui sambungan telepon, kemarin (20/9).
Menurutnya, sebelum ada kebijakan merger, jumlah keseluruhan SD di Kabupaten Cirebon ada 923 sekolah, kemudian menyusut menjadi 918 sekolah yang rata-rata usia bangunanya 41 tahun. “Pemeritah Kabupaten Cirebon baru mampu merehabilitasi bangunan SD sebanyak 20 persen dari jumlah total SD yang ada saat ini,” tutur politisi PKS ini.
Dikatakan, minimnya upaya rehabilitasi ini dikarenakan keterbatasan anggaran pendidikan dalam hal belanja langsung seperti merevitalisasi bangunan. Kenaikan anggaran pendidikan 20 persen dari APBD Kabupaten Cirebon hampir sebagian besar dihabiskan untuk belanja tak langsung seperti gaji pegawai dan kegiatan operasional sekolah. “Makanya, untuk merehab bangunan, Pemkab mengandalkan bantuan pusat dan provinsi,” katanya.
Lebih lanjut, Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pendidikan tahun 2010 yang dilaksanakan pada tahun 2011 ini dialokasikan untuk pembangunan perpustakaan sebanyak 60 unit bukan untuk merehab bangunan SD agar lebih kokoh dan tahan lama. “Pada saat di Komisi IV, kami sudah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat melalui Departemen Pendidikan agar DAK itu dialokasikan untuk rehab bangunan SD. Tapi, ditolak dengan alasan sudah menjadi keputusan Pemerintah Pusat,” imbuhnya.
Sementara, kucuran dana dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk dunia pendidikan di Kabupaten Cirebon yang dikemas dalam bentuk Bantuan Gubernur dialokasikan untuk rehab gedung SMP,MTs, SMA, SMK dan MA baik negeri maupun swasta. Mereka (Pemerintah Provinsi) beralasan bahwa untuk rehabilitasi Sekolah Dasar merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten/Kota. Sedangkan kondisinya, anggaran rehab dari Pemkab Cirebon sangat minim.
Oleh sebab itu, dirinya menghimbau kepada sejumlah orangtua yang menyekolahkan anaknya di sejumlah SD Negeri yang ada di Kabupaten Cirebon harus selalu waspada agar anak-anaknya terhindar dari ambruknya bagian atap kelas. “Kalau perlu ketika belajar, mereka pakai helmet agar kepalanya terlindungi dari benturan,” kelakarnya.
Selain itu, orang tua juga diminta partisipasinya dalam meningkatkan mutu dunia pendidikan di Kabupaten Cirebon dengan turut serta membantu rehabilitasi gedung sekolah.
Kepada Pemerintah Kabupaten Cirebon, pihaknya mendesak agar saat penyusunan rencana anggaran pembangunan tahun 2012 mendatang, rehabilitasi bangunan SD harus diprioritaskan. (jun)