Studi Banding Sudah Dianggarkan

Kamis 30-10-2014,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

SUMBER– Persoalan anggaran yang digunakan untuk perjalanan dinas beberapa pejabat eselon II ke Perancis, diluruskan mantan Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, Hj Yuningsih MM. Menurut wanita yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua DPRD itu, rencana untuk menghadiri pameran produk pertanian di Perancissudah lama diagendakan. Dalam beberapa kali rapat, antara Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan (Distanbunakhut) dan Komisi II, rencana ini selalu disinggung sebagai upaya mendongkrak promosi produk pertanian asal Kabupaten Cirebon ke mancanegara. “Soal anggaran, saya kira sudah disiapkan oleh dinas dan masuk dalam kegiatan tahun ini,” tutur Yuningsih, kepada Radar, Rabu (29/10). Sebenarnya, kata dia, rencana mengikuti pameran di luar negeri sudah dibahas antara distanbunakhut dengan Komisi II sejak tahun 2010 lalu. Kemudian, dengan berbagai pertimbangan, baru bisa terrealisasi saat ini. “Kalau tujuannya untuk promosi, saya kira ini bagus. Orang Eropa bisa tahu bahwa Kabupaten Cirebon punya produk pertanian yang unggulan, yakni mangga gedong gincu. Mudah-mudahan, dengan ketertarikan ini, harga jualnya pun lumayan dan mampu menambah kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya. Namun, yang sangat disayangkan oleh DPRD adalah personel yang berangkat ke Perancis. Bila lokus kegiatan itu ada di distanbunakhut, seharusnya yang berangkat adalah kepada distanbunakhut saat ini yakni Ir Dedi Nurul SA. “Pak Ali kan sudah berdinas di Dinas Kelautan dan Perikanan, tidak salah kalau ada teman anggota dewan yang mempertanyakan itu, khususnya kepada bupati,” ujarnya. Kemudian, selain distanbunakhut, seyogyanya yang ikut ke Perancis adalah dinas perindustrian dan perdagangan (disperindag). Tapi, nyatanya tidak dibawa dalam rombongan. Malah yang ikut adalah badan perencanaan pembangunan daerah (bappeda)yang notabene jauh dari bidang pekerjaannya.“Bappeda itu harusnya standby di sini untuk bersama-sama membahas raperda RPJMD,” katanya. Dijelaskan, ribut-ribut anggota DPRD dalam penyusunan alat kelengkapan dewan yang prosesnya dikebut selama dua hari lalu, tak lain bertujuan agar seluruh komponen di DPRD ini sudah siap untuk bekerja, khususnya membahas sejumlah persoalan dengan pihak eksekutif. Lebih-lebih membahas mengenai Raperda RPJMD tahun 2014-2019. DPRD menganggap raperda RPJMD tahun 2014-2019 sangatlah penting, sebab ini akan menjadi landasan utama pembangunan daerah selama lima tahun ke depan.(jun)

Tags :
Kategori :

Terkait