1 Genoa v Juventus 0 GENOA - Dominasi Juventus di Serie-A mulai sedikit goyah. Rekor klub asal Turin yang sebelumnya nol kekalahan hingga giornata (pekan) kedelapan itu akhirnya pecah di Luigi Ferraris kemarin dini hari WIB. Mereka tunduk dengan skor 0-1 dari klub tuan rumah, Genoa, via gol tunggal Luca Antonini di injury time. Kekalahan itu tidak hanya membuat Juve gagal mengulangi rekor tak terkalahkan mereka saat meraih scudetto pada 2011-2012 bersama allenatore lawas, Antonio Conte. Tapi juga membahayakan peluang mereka mempertahankan mahkota juara setelah back-to-back tiga musim beruntun. Sebab, pada saat yang sama AS Roma menang dua gol tanpa balas atas Cesena. Hasil tersebut membuat skor kedua raksasa Italia itu sama-sama mengoleksi 22 poin dengan selisih gol sama (12 gol). Tapi karena pernah membekuk Roma 3-2, La Vecchia Signora -julukan Juventus- berhak menghuni peringkat pertama. Ini membuat gap antara kedua tim sangat tipis. Jika tergelincir di salah satu laga saja, Juve bisa dikudeta. Dalam laga kemarin, tim tamu sejatinya sudah rela jika hanya bisa membawa satu poin. Sebab, hingga menit laga sudah masuk ke injury time, skor masih kacamata. Deadlock kedua tim berakhir saat para pemain Genoa membangun serangan balik di menit ke-94. Striker Alessandro Matri yang sukses melakukan penetrasi di sisi kiri kotak terlarang mengirim umpan matang bagi full back kiri, Luca Antonini. Pemain 32 tahun itupun tinggal menceploskan gawang yang sudah ditinggal kiper Gianluigi Buffon karena mati langkah. Yang unik, skema serangan tersebut sukses berkat duo mantan AC Milan: Matri dan Antonini. Keduanya dulu pernah sama-sama dilatih Allegri yang kini bersama kubu lawan. Matri juga sempat berlabuh di Juve sebelum akhirnya hijrah ke Genoa. Tentu saja, Allegri naik pitam dengan hasil tersebut. Laga tersebut seharusnya dengan mudah mereka menangkan. Sebab, lawan mereka adalah tim peringkat kesembilan Serie-A. \"Kami seharusnya tidak kalah dalam laga seperti ini. Tapi gelar juara masih jauh dan kami masih memiliki banyak laga,\" kata Allegri seperti dikutip Football Italia. Kemenangan anak asuh Gian Piero Gasperini tersebut, kata Allegri, adalah karena para pemain Juve membiarkan mereka melakukan counter-attack. \"Dalam situasi seperti ini, jangan sampai kami mengambil risiko. Saat barisan pertahanan sedang tidak ada, jangan sampai lawan melakukan serangan balik. Laga tinggal 30 detik lagi. Seharusnya kami tidak kalah,\" katanya. Jika situasi ini kembali berulang, kemenangan 3-2 di grande partita melawan AS Roma tidak ada gunanya. Sebab, Juve bisa dikudeta Roma meskipun klub ibukota tersebut tidak pernah menang melawan mereka. \"Gelar juara diraih bukan karena satu laga. Tapi karena mengais poin demi poin dari 38 laga yang diikuti sepanjang musim. Pada akhirnya, hanya satu poin yang membedakan seorang juara dari klub lain,\" kata allenatore 47 tahun tersebut. (aga)
Rekor Juve Terhenti
Jumat 31-10-2014,08:43 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :