40 Persen Jalan Kabupaten Rusak Berat SUMBER– Panjang ruas jalan di Kabupaten Cirebon yang mencapai 1.015 km, membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk pemeliharaan dan peningkatannya. Sedikitnya, butuh dana Rp1 triliun untuk mewujudkan ruas jalan yang mulus tanpa lubang. “Kalau total seluruhnya bila dilakukan perbaikan jalan yang rusak ringan, sedang dan berat butuh anggaran banyak. Kira-kira yang dibutuhkan sekitar Rp1 triliun,” kata Kepala Seksi Desain Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga, Tomy Hendrawan ST, kepada Radar, Senin (3/11). Tomy yang didampingi Kepala Bidang Peningkatan Jalan dan Jembatan, Ir Gatot Rachmanto menambahkan, dinas bina marga saat ini menanganan 647 jalan kabupaten dan 468 jalan poros desa. Dari jumlah itu, yang belum tertangani untuk perbaikan dan peningkatan mencapai 40 persen. Terkait kebutuhan anggaran Rp1 triliun itu, kata Tomy, tentu tidak bisa diturunkan sekaligus. Teknisnya, dana itu di-break down dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Contohnya di tahun 2015 diharapkan bisa mendapatkan porsi anggaran Rp200 miliar untuk perbaikan jalan. Kemudian di tahun 2016 Rp350 miliar dan seterusnya hingga mencapai Rp1 triliun. Di Kabupaten Cirebon sendiri jalan kabupaten yang belum ditangani panjangnya mencapai 168 km, sedangkan jalan poros desa 233 km. Namun, lagi-lagi ketika anggaran itu sudah cair tentu harus ada penyesuaian karena ada beberapa faktor seperti kenaikan harga dan BBM. “Kita kan belum tau nanti akan ada kenaikan BBM, jelas ini akan berdampak pada harga barang. Artinya anggaran yang sudah ada akan disesuaikan dengan harga barang,” tandasnya. Perbaikan jalan rusak di Kabupaten Cirebon memang sudah menjadi prioritas, apalagi bila kondisinya sudah rusak parah seperti di Desa Ujung Semi Kecamatan Kaliwedi. Namun, untuk melakukan pengerjaan proyek tersebut tergantung dari anggaran yang ada. Meski sudah menjadi prioritas, nyatanya di tahun 2014 pos anggaran perbaikan jalan sudah tidak ada. Anggaran yang ada hanya tersisa untuk peningkatan jalan. Khusus untuk perbaikan jalan di Desa Ujung Semi, sudah direncakankan di tahun anggaran 2015 dengan panjang 8,6 km dengan lembar 4 meter. “Di tahun 2015 sudah kita anggarakan sekitar Rp1,5 miliar untuk wilayah tersebut. Persisnya 800 meter kita buat rigit atau beton dan 352 km akan di-hot mix atau fleksibel. Sebab, di titik jalan dengan panjang 352 meter merupakan titik rawan kecelakaan,” ujar Tomy. Dikatakannya, di tahun 2014 sekarang ini pihaknya sudah melakukan survei ke beberapa titik jalan rusak. Dari aspek perencanaan, dinas bina marga sudah sangat siap. Tinggal realisasi anggarannya saja. “Perencanaan sih sudah siap semua, artinya kapan pun kami siap melakukan perbaikan jalan. Tapi, lagi-lagi ya kita memang tidak ada duit karena anggaran di pos tahun 2014 sudah tidak ada, yang ada nanti di 2015,” ungkapnya. Dia menjelaskan, dalam penanganan pebaikan jalan juga harus ada kerja sama dengan dinas pengelolaan sumber daya air dan mineral (PSDAP) kerena ada beberap ayang memerlukan senderan sungai. Sementara itu, Ketua Komisi III Suherman Anger membenarkan kalau pos anggaran di tahun 2014 memang sudah tidak ada, yang ada di tahun 2015. “Paling nanti perbaikan jalan akan mulai di tahun anggaran 2015. Nah, ketika di tahun 2015 sudah ada anggaran tapi tidak dikerjakan nanti saya kritisi,” singkatnya. (sam) KONDISI EKSISTING JALAN DI KABUPATEN CIREBON - Panjang total jalan Kabupaten Cirebon mencapai 1.015 km - Dinas Bina Marga menanganani 647 jalan kabupaten dan 468 jalan poros desa - 40 persen ruas jalan dalam kondisi rusak dan belum bisa diperbaiki - Panjang jalan kabupaten yang belum ditangani 168 km - Jalan poros desa yang kondisinya rusak mencapai 233 km
Butuh Rp1 T Supaya Jalan Mulus
Selasa 04-11-2014,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :