GEBANG- Rencana pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai membuat nelayan resah. Mereka berharap, pemerintah mempertimbangkan nasib nelayan tradisional yang semakin kesulitan melauit. “Kalau naik bisa tambah pusing. Kita nggak mau kalau solar subsidi ini dinaikkan harganya, nelayan bisa bangkrut,” ujar salah seorang nelayan di Desa Gebang Mekar, Agus Rahmat, kepada Radar, kemarin. Menurut dia, selama ini pemerintah selalu gagal menyentuh nelayan dengan berbagai program yang dicanangkannya. Jangankan membuat nelayan sejahtera, membebaskan nelayan dari tengkulak saja tidak bisa. Celakanya, seringkali kebijakan pemerintah tidak memikirkan nasib nelayan. Dia mencontohkan kenaikan harga solar yang terjadi tahun lalu. Anehnya, harga ikan justru menurun drastis. Nelayan yang berharap mendapat untung dari melaut, justru terlilit hutang karena harga ikan yang terlampau murah. “Kami itu melaut banyak risikonya, tapi seperti nggak dihargai. Harga ikan itu kok ya murah sekali. Bagaimana nelayan mau membaik hidupnya kalau seperti ini terus,” tegasnya. Nelayan lainnya, Santika meminta pemerintah menunjukkan bukti keberpihakan kepada nelayan. Jangankan membuat harga solar terjangkau, pemerintah justru menaikan harga. Meski nelayan menggunakan solar subsidi, namun seringkali sulit didapat. “Nelayan seperti kami butuh 30 liter solar setiap hari. Itu pemakaian terkecil loh. Kalau solar naik, bayangkan berapa modal kami untuk melaut,” katanya. (den)
Nelayan Tolak Kenaikkan Solar Subsidi
Selasa 04-11-2014,09:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :