Istri Beni Gugat Polri

Senin 03-10-2011,07:09 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

JAKARTA - Keluarga tersangka kasus terorisme Beni Asri berencana menggugat Polri. Istri Beni, Nurul Zuraidah menilai penangkapan suaminya menyalahi prosedur dan melanggar hak asasi manusia. Hingga tadi malam, dia juga belum mendapat salinan surat perintah penangkapan. ”Keluarga akan ke Komnas HAM, kami juga akan meminta bantuan hukum tim pengacara muslim (TPM) untuk membantu menuntut polisi,” ujar Nurul pada Jawa Pos (Grup Radar Cirebon) semalam (2/10). Nurul hingga kini masih berada di Solok, Sumatera Barat . Seperti yang sudah ditulis Radar Cirebon (1/10), Beni Asri satu dari empat DPO kasus bom Cirebon ditangkap di Koto Sani, Koto Singkarak, Solok, Sumatera Barat Jumat lalu. Beni yang sedang bersiap menunaikan salat Jumat diringkus sejumlah orang berpakaian preman. Beni sempat melawan dan berteriak sehingga banyak saksi mata. Menurut Nurul, pihaknya belum didatangi aparat darimanapun. “Tidak ada polisi yang datang, tidak ada surat yang sampai, bahkan mereka pun tidak melaporkan itu ke RT dan RW,” katanya setengah terisak. Ibu seorang bayi laki-laki berusia dua bulan itu masih ragu-ragu untuk datang langsung ke Mabes Polri menanyakan kabar suaminya. “Besok pagi (hari ini ) kami akan ke Polres Solok dulu. Belum tahu apakah nanti ada keluarga yang akan ke Jakarta,” kata Nurul. Beni Asri, menurut Polri adalah teman dekat Hayat, pelaku pengeboman GBIS Kepunton. Beni dan Hayat sering bertemu di rumah kontrakannya di daerah Pandesan, Kota Cirebon. Beni sehari-hari berjualan mainan anak-anak. Menurut polisi, Beni juga terkoneksi dengan sel teroris kelompok Klaten. Secara terpisah, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam membenarkan pihaknya menangkap Beni. “Kami punya waktu 7 x 24 jam untuk melakukan pengembangan,” kata Anton. Yang dimaksud pengembangan termasuk kemungkinan adanya keterlibatan Beni dalam aksi pengeboman Hayat di GBIS Solo. “Kami belum sampaikan secara detail sebelum penyidikannya tuntas. Informasi sepotong-se­po­tong selain mengganggu pro­ses penyidikan juga bisa mem­bingungkan masyarakat,” kata mantan Kapolda Jawa Timur ini. Soal kemungkinan Beni ter­li­bat bom Solo, istrinya membantah keras. Dia yakin suaminya menjadi korban fitnah. “Sehari-hari selalu saya di rumah. Merawat anak. Tidak pernah pergi kemana-mana,” katanya Nurul. (rdl)

Tags :
Kategori :

Terkait