INDRAMAYU– Tim gabungan dari Polsek Jatibarang, Koramil 1604/Jatibarang, Satpol PP, dan ormas Pemuda Pancasila (PP), tokoh masyarakat dan tokoh agama, meningkatkan penjagaan di sejumlah gereja yang ada di wilayah itu pada kegiatan kebaktian Minggu (2/10). Setiap jemaat yang hadir harus menjalani proses pemeriksaan, terutama barang bawaan mereka. Tak hanya itu, setiap sudut gereja juga dipantau petugas.
Saat penyisiran, petugas memeriksa seluruh ruangan gereja, mulai dari ruang kebaktian maupun ruangan lainnya. “Upaya ini guna mengantisipasi gangguan kamtibmas sekaligus mewujudkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Kami berupaya untuk memastikan keamanannya. Sehingga jemaat dapat melaksanakan ibadah tanpa adanya gangguan dan ancaman keamanan,” jelas Kapolres Indramayu AKBP Rudi Setiawan SIK MH melalui Kapolsek Jatibarang, Kompol Sadjiman kepada Radar.
Pendeta GKI Jatibarang Rahmadi mengatakan, pihaknya menyambut baik adanya upaya pencegahan gangguan keamanan oleh aparat gabungan di lingkungan gereja. Menurutnya, walaupun tingkat gangguan kamtibmas terhadap jemaat diyakini tidak akan terjadi, namun upaya antisipasi merupakan faktor utama yang dapat menekan terjadinya kemungkinan adanya ancaman bahaya. “Kami merespons upaya pihak kepolisian dan pihak berwenang lainnya dalam menjaga kondusivitas dan stabilitas keamanan dari ancaman gangguan kamtibmas,” paparnya.
Ditegaskan, di wilayah Jatibarang kerukunan antarumat beragama sudah terjalin dan berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan. “Toleransi antarumat beragama di Jatibarang ini sudah terjaga, dan selama ini situasinya baik-baik saja,” pungkas kapolsek.
Sementara itu, penjagaan gereja juga dilakukan di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPI) dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) yang bertempat di Jl Ahmad Yani, Kecamatan Anjatan. Polisi menerapkan aturan yang cukup ketat. Barang bawaan jemaat yang masuk ke gereja lebih dulu diperiksa. Sterilisasi juga dilakukan sebelum pelaksanaan kebaktian. Bahkan, dalam pengamanan itu, tidak hanya dilakukan oleh petugas keamanan saja.
Sejumlah elemen masyarakat ikut membantu pengamanan pelaksanaan ibadah umat Kristiani tersebut. Setidaknya, terdapat elemen dari tokoh masyarakat, OKP/Ormas, Satpol PP, Kodim, serta pihak kepolisian. Pelibatan pengamanan secara swakarsa itu, berkoordinasi dengan aparat kepolisian terdekat, tokoh agama, dan panitia penyelenggara kegiatan.
Kapolsek Anjatan AKP Gustav Sipayung SH mengatakan, selain Gereja, penjagaan juga diberlakukan di sejumlah masjid terutama ketika umat Islam menunaikan salat Jumat. Penjagaan tersebut sebagai bentuk implementasi status siaga I yang telah ditetapkan pemerintah dan Polri untuk menjamin ketenangan umat, baik Islam maupun Kristen saat beribadah.
Selain penjagaan tempat ibadah, lanjut Kapolsek Gustav, malam sebelumnya atau Sabtu (1/10) Polres Indramayu juga menggelar razia gabuangan terhadap kendaraan pembawa barang mencurigakan untuk mengantisipasi teroris. Di jalur pantura, razia dilaksanakan di wilayah hukum Polsek Patrol
melibatkan Polsek Patrol, Sukra dan Anjatan. Dalam razia itu, setiap kendaraan yang keluar masuk wilayah Indramayu, baik mobil maupun sepeda motor dilakukan pemeriksaan. Kemudian untuk kendaraan pribadi, diperiksa sampai bagasi kendaraan dan barang bawaan penumpang.
Sedangkan, untuk mengantisipasi aksi teror khususnya di Kecamatan Anjatan, lanjut Kapolsek Gustav pihaknya pun sudah melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat dan lintas agama serta melibatkan unsur muspika. Dari pertemuan itu, semua sepakat dan berkomitmen menjaga keamanan. (tar/kho)