Suzuki Kejar Teknologi Seamless Gearbox

Kamis 13-11-2014,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

VALENCIA - Absen tiga musim di MotoGP memaksa Suzuki mengejar ketertinggalannya dari tim pabrikan lainnya, khususnya di bidang teknologi. Yang paling fenomenal tentu seamless gearbox. Saat ini, pabrikan Jepang itu mengaku tengah mengembangkan suku cadang yang sudah lebih dulu dipakai pesaingnya, Honda,Yamaha, dan Ducati. Kepala Proyek Pengembangan Suzuki, Satoru Terada memastikan, seamless gearbox sedang dikebut pengerjaannya. Dia berharap, musim depan dimana Suzuki akan kembali ke MotoGP secara penuh, suku cadang yang mampu memangkas waktu perpindahan gigi transmisi itu sudah siap digunakan untuk GSX-RR. Pada uji coba post season hari kedua di Valencia Selasa (11/11) waktu setempat, Terada dan Manajer Tim Suzuki Davide Brivio mendiskusikan kemampuan teknis GSX-RR dengan gearbox khusus tersebut bersama para wartawan. \"Target kami (bisa digunakan) secepatnya. Harapannya awal musim (2015). Gearbox ini juga butuh waktu untuk disetujui dan melalui banyak uji coba,\" terang Brivio. Baik Terada dan Brivio, enggan berkomentar saat ditanya tentang pihak yang mengembangkan seamless gearbox tersebut. Karena, ada kemungkinan Suzuki mengembangkan sendiri atau diserahkan kepada perusahaan lain. Di ranah elektronik, Suzuki juga mengganti sistem ECU-nya ke Magneti Marelli. Sebelumnya, mereka menggunakan teknologi Mitsubishi. Menurut Terada, timnya terkesan dengan potensi sistem elektronik baru yang ditawarkan pabrikan Italia tersebut. \"Sulit untuk beradaptasi. Kami punya pengalaman lebih lama dengan Mistubishi. (Magneti) Marelli relatif baru untuk kami. Jadi, membutuhkan waktu yang lama untuk mengembangkan ECU-nya. Ini adalah ECU dengan tenaga sangat besar, jadi akan banyak kemungkinan (pengembangan) jika menggunakan (ECU) ini,\" paparnya seperti dilansir Crash. Suzuki juga mengubah konfigurasi mesinnya. Pada GSV-R yang dipakai musim 2002-2011, mesinnya berkonfigurasi V4. Sedangkan untuk musim 2015 mereka kembali memakai mesin segaris (inline) empat silinder. Perubahan tersebut demi menyesuaikan pengembangan mesin MotoGP dengan motor produksi masal. Dampaknya adalah mesin kurang bertenaga. \"Kami punya sedikit masalah. Hasil uji dyno (meter) berbeda dengan hasil di trek. Kami sedang menyelidiki penyebabnya,\" tambah Terada. Di seri terakhir MotoGP 2014, Valencia, Suzuki yang mendapat jatah wildcard tertinggal jauh di belakang pesaing pabrikan lainnya. Top speed mereka kalah sekitar 20 kilometer per jam dibanding Honda dan Yamaha. Ketika kecepatan maksimal motor lawan sudah menyentuh angka 330-an kilometer per jam, GSX-RR hanya berkutat di 312 kilometer per jam. Masalah lainnya adalah ketahanan mesin. Di latihan pertama sebelum GP Valencia, Randy de Puniet, test rider Suzuki harus menghentikan aksinya lebih dini karena mesinnya mengeluarkan asap. Begitu juga ketika balapan. Rider Prancis itu hanya bertahan 11 lap. \"Target kami adalah finis podium musim depan. Jadi kami harus gerak cepat dengan pengembangan mesin dan chassis,\" tandasnya. Ada yang harus lebih kencang untuk mengejar ketertinggalan dibandingkan Suzuki-Aprilia. Pabrikan Italia itu lebih telat mempersiapkan comeback-nya ke MotoGP. Praktis, baru di sesi uji coba post season ini, mereka menurunkan motornya bersama Marco Melandri. \"Kami tahu kami sangat terlambat. Tapi kau tidak pernah tahu (secepat apa Aprilia akan beradaptasi),\" ujar rider 32 tahun yang finis runner-up di MotoGP musim 2005 tersebut. Menurutnya, butuh cukup waktu untuk beradaptasi dengan motor baru. Tapi dengan jadwal uji coba di Jerez, akhir bulan ini, dia yakin mampu mencapai kemajuan signifikan. Saat ini, lanjut Melandri, Aprilia tengah memodifikasi tangki bahan bakar menjadi lebih kecil. Chassis juga lebih ramping dibandingkan dengan motor Supserbike. \"Mesin baru juga. Tapi kami baru bisa mendapatkannya awal tahun depan,\" ungkapnya. (cak)

Tags :
Kategori :

Terkait