Eselon II Keliling Stadion Empat Putaran

Selasa 18-11-2014,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Ketika Faktor Kebugaran Jadi Salah Satu Syarat Mutasi Menjelang akhir pekan lalu, stamina para pejabat eselon II dan III terkuras. Para pejabat ini diharuskan mengikuti tes kesehatan yang menjadi salah satu acuan untuk promosi di mutasi mendatang. Tes kebugaran ini kabarnya instruksi dari Bupati Drs H Sunjaya Purwadi MM MSi. SIANG itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, H Zaenal Abidin SE MM menjadi salah satu peserta tes kebugaran. Bersama 175 pejabat eselon II dan III, Zaenal diintruksikan untuk jalan cepat, jogging dengan kecepatan konstan sebanyak sempat putaran lintasan atletik lapangan olahraga Ranggajati Sumber. “Capek, tapi keren. Soalnya, saya bisa menyelesaikan empat putaran dengan jogging tanpa berhenti,” ujar Zaenal yang berhasil menorehkan catatan waktu 12.05 menit. Di usia 51 tahun, catatan waktu tersebut termasuk dalam kategori cukup bugar. Berdasarkan tabel nilai kebugaran, VO2MAX Zaenal sekitar 31. “Dalam satu minggu, saya bersepeda dua kali pada pagi hari dengan rute muter ke Ciperna dan naik ke Gronggong trus balik ke rumah di kawasan Jalan Pembangunan Kota Cirebon,” ucapnya. Kebugaran tubuh diakui Sekretaris DPRD, Drs H Syamsuri sangat penting guna menunjang pekerjaannya. Sebab, sekretariat DPRD harus melayani 50 anggota dewan yang tengah bekerja melakukan pembahasan RAPBD tahun 2015 dan sosialisasi Raperda Penanggulangan HIV/AIDS dan Raperda BPPT. “Tiap pagi saya rajin olah raga. Setelah subuh, jogging atau jalan santai saya lakukan keliling komplek rumah agar stamina dan kebugaran tubuh tetap terjaga di usia senja,” bebernya. Aktivitas olahraga pagi dan ditopang dengan menjaga makanan yang menjadi nutrisi tubuh, membuat H Syamsuri tetap fit meski kesibukan melanda saban hari. “Sebelum berangkat ke kantor, saya sempatkan untuk meminum jus buah atau di sela-sela aktivitas memimpin Sekretariat DPRD, saya mengkonsumsi pisang,” tambahnya. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dr Hj Triyani Judawinata melalui Kabid Pelayanan Kesehatan, Yuswati SKM MKes pengukuran kebugaran jasmani yang dilakukan pada Jumat akhir pekan lalu, tak lain bertujuan untuk menyosialisasikan olahraga kepada masyarakat sebagai wujud untuk menjaga kesehatan dan stamina guna menunjang aktivitas sehari-hari. Sosialisasi olahraga ini tentu bukan asal olahraga saja, tapi olahraga yang baik, benar, teratur dan terukur agar menghasilkan output yang maksimal untuk tubuh. “Olahraga yang baik artinya dimulai sejak dini, dilakukan sesuai dengan kondisi fisik dan tidak menimbulkan dampak yang merugikan. Benar artinya dilakukan secara bertahap, diawali dengan pemanasan dan peregangan selama 10-20 menit. Latihan ini selama 20-60 menit dan pendinginan 5-10 menit. Kemudian, frekuensi olahraga dilakukan secara teratur yakni tiga atau lima kali dalam satu minggu,” tuturnya didampingi salah seorang stafnya Andiyanto SKep. Ditambahkan, pengukuran kebugaran jasmani kali ini menggunakan metode rock port, yakni sebuah cara untuk mengetahui VO2MAX atau volume maksimal oksigen yang masuk ke dalam jantung dan paru-paru dengan berlari atau jalan cepat dengan jarak 1.600 meter. Pengukuran ini bertujuan guna mengetahui tingkat kebugaran para pejabat eselon II dan III untuk selanjutnya dianalisa program latihan fisik yang tepat disesuaikan dengan tingkat kebugaran yang diperoleh dalam rangka meningkatkan kebugaran jasmani yang bersangkutan. “Sebelum diukur, terlebih dahulu dilaksanakan pemeriksaan tinggi badan, berat badan, tensi dan nadi pada seluruh peserta serta pengisian beberapa pertanyaan par-q and you dan pembagian nomor dada. Selanjutnya dilakukan peregangan atau pemanasan selama beberapa menit,” imbuhnya. Sebenarnya, pengukuran kebugaran jasmani ini dilakukan setiap tahun, biasanya dilakukan kepada pada calon jamaah haji yang hendak berangkat ke Tanah Suci. Kali ini, dilakukan oleh para pejabat eselon II dan III, karena Bupati Cirebon Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi memintanya untuk mengetahui seberapa bugar para pejabat ini, mengingat kebugaran jasmani sangat erat kaitannya dengan etos kerja para pejabat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Kegiatan ini murni untuk mengukur kebugaran saja, tidak ada motif lain,” ungkapnya. Di tempat terpisah, Bupati Cirebon Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi menyampaikan bahwa setiap pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon, harus mempunyai tubuh dan jiwa yang sehat. Dengan jiwa tubuh dan yang sehat, tentu saja pikiran pun akan pun akan mempunyai energi positif. “Jika tubuh dan jiwanya sehat, bekerja pun akan mudah dan segala permasalahan akan mudah diatasi, karena memiliki energi positif,” ucapnya. Tentu saja, untuk memiliki tubuh dan jiwa yang sehat, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Maka, perlu adanya evaluasi kebugaran jasmani. Sebab, kebugaran tubuh sangat mempengaruhi kinerja. “Saat ini saya sedang tidak enak badan, tentu kerja pun malas. Tapi, kalau fit tentu semangat,” bebernya. Hasil pengukuran ini akan menjadi acuan dan referensi untuk kebijakan penempatan pegawai ke depan. “Untuk mutasi, tentu kita lihat orang-orang yang sehat. Jangan orang yang tidak sehat, kita kasih jabatan yang enak. Kalau yang tidak sehat, kita kasih saja non job. Kalau tidak kasih jabatan, otomatis waktu untuk berolahraga sangat luang,” pungkasnya. (mohamad junaedi)

Tags :
Kategori :

Terkait