Hari Ini Ano Tiba dari Bandung, Mutasi Disebut Digelar Besok KESAMBI- Mutasi selalu memunculkan misteri, pergeseran posisi setiap saat bisa berubah. Di balik misteriusnya mutasi inilah, tidak sedikit birokrat selalu mengincar kursi ‘basah’. Begitu juga birokrat yang merasa kursinya selama ini empuk akan berupaya dengan segala cara untuk mempertahankan kursi tersebut. Nah, di antara OPD yang paling diincar para birokrat mulai dari yang ingin promosi hingga mereka yang hanya sekadar pindah meskipun eselonnya sama adalah RSUD Gunung Jati (RSUDGJ). Alasan di balik saling berebut masuk ke rumah sakit ini karena anggarannya sangat besar dan jasa pelayanan (JP) yang diterima juga sangat besar. Seorang pejabat eselon III kepada Radar menjelaskan perihal besarnya penghasilan yang diterima di rumah sakit. Setingkat pejabat eselon III di rumah sakit seperti wakil direktur hingga kabid atau kabag, dalam sebulan bisa mendapatkan JP hingga sebesar Rp15 juta-Rp20 juta sebulan. Itu belum termasuk gaji dan tunjangan yang diterima setiap bulannya. Karena besarnya JP yang diterima wadir, maka JP untuk direktur bisa di atas Rp25 juta, tentu belum termasuk gaji dan tunjangan setiap bulannya. ‘’Makanya begitu ada isu mutasi, banyak yang ingin kembali ke situ (rumah sakit, red). Mereka yang sudah nyaman inginnya tetap dan tidak mau pindah,’’ ujar sumber Radar itu. Sementara informasi yang diterima Radar, Kabag Keuangan RSUD Gunung Jati Drs Moch Altantik dikabarkan akan terkena mutasi. Atlantik bakal menempati Kabid Perbendaharaan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) yang akan ditinggalkan Eko Sambujo karena mendapatkan promosi eselon II. Atlantik, kata Sumber Radar, selama ini cukup dikenal menguasai angka-angka dan memiliki kelebihan berhitung cepat. Sementara jika Atlantik benar pindah termasuk Heru Purwanto menjabat kadinkes, beberapa nama yang dikabarkan akan masuk ke RSUD Gunung Jati di antaranya dr Lucya Agung MARS dan Hasan Sadeli yang selama ini menjabat sebagai kabid di salah satu bidang BPMPPKB. Sementara Sekretaris Dinsosnakertrans Maemunah MSi kepada Radar mengakui dirinya sempat mendengar mutasi akan diumumkan hari Jumat. Apalagi posisi wali kota dari awal pekan hingga Rabu masih berada di Bandung. Menurut Maemunah, dia sempat menelepon ajudan wali kota untuk meminta kesediaan wali kota hadir pada launching sebuah acara di dinsosnakertrans. Ternyata wali kota sedang ada agenda ke Bandung dan baru kembali hari ini. ‘’Info itu (mutasi, red) saya sudah mendengarnya. Kabarnya hari Jumat (besok),’’ tandasnya lagi. Sebelumnya, Sekda Drs Asep Dedi saat dikonfirmasi belum bisa memastikan kapan mutasi akan diumumkan. Mengingat kesibukan wali kota dan wakil wali kota mengawal kontingen Porda di Bekasi. “Mutasi kayaknya menunggu pak wakil selesai mengawal kontingen Kota Cirebon di Porda Bekasi,” kata sekda. Disinggung perihal perubahan SOTK yang baru, sekda menjelaskan mutasi diumumkan November atau Desember tidak masalah, namun efektivitas kerja mereka yang masuk mutasi awal tahun 2015. Hal ini disebabkan anggaran untuk SOTK yang baru tidak ada dalam APBD Perubahan 2014, karena anggaran bagi SOTK yang baru berlaku efektif januari 2015. “Mutasi tetap bisa saja November atau Desember tapi efektivitas kerja mereka mulai Januari 2015 karena anggarannya ada di APBD 2015,“ pungkasnya. (abd)
Banyak PNS Incar Posisi di RSUD Gunung Jati
Kamis 20-11-2014,08:13 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :