Rapat Batal, Anggap PD Pasar Lamban Respons Aspirasi Pedagang HARJAMUKTI - Merasa kurang direspon dalam penyelesaian berbagai persoalan di Pasar Perumnas, pedagang berencana melakukan boikot pembayaran retribusi pasar. Menurut Perwakilan Forum Komunikasi Pedagang Pasar Perumnas Aktif (FKPPPA), Jusdianto Rosadi, boikot ini akan dibahas kembali dalam konsolidasi pedagang. Tetapi yang jelas, saat ini pedagang sudah cukup dikecewakan dengan penanganan yang lambat dari PD Pasar. Tuntutan pedagang agar Direktur PD Pasar, Darwin Windarsyah turun ke Pasar Perumnas pun tak kunjung dipenuhi. Apalagi, berbagai solusi yang ditawarkan justru selalu kontradiktif dan mengambang. “Kalau PD Pasar tidak punya itikad baik untuk menyelesaikan masalah ini, satu-satunya jalan adalah memboikot retribusi pasar,” ujar dia, saat dihubungi Radar, Kamis (20/10). Opsi untuk melakukan boikot ini makin menguat setelah batalnya rapat untuk membicarakan masalah pembekuan Ikatan Pedagang Pasar yang sesuai rencana seharusnya dilaksanakan kemarin siang di Masjid Pasar Perumnas. Setelah pembatalan ini, solusi yang ditawarkan kepala pasar pun tidak cukup memuaskan. Apalagi ada rencana untuk mengundang perwakilan pedagang ke kantor PD Pasar untuk rapat mengenai hal ini. Adanya pemilihan wakil pedagang dalam rapat di PD Pasar ini, justru bertentangan dengan statemen sebelumnya yang menyatakan bahwa PD Pasar tidak akan mengintervensi persoalan di kalangan pedagang. Dengan adanya pemilihan wakil pedagang dan IPP dalam rapat di PD Pasar, itu sudah merupakan kebijakan yang kontradiktif dan justru terjadi intervensi dalam hal itu. “Ini statemen yang kontradiktif,” ucapnya. Jusdianto mengaku, pihaknya juga akan melakukan rapat konsolidasi dengan pedagang secara lebih lanjut. Sebab, rencananya dana retribusi dari pedagang nantinya akan dialihkan untuk pembangunan payung penutup di lokasi Pasar Perumnas. Pembangunan payung penutup ini diharapkan dapat menjadi solusi cepat untuk menghadapi musim hujan. Sayangnya, Direktur Utama PD Pasar, Darwin Windarsyah, justru belum bisa dikonfirmasi mengenai hal ini. Saat akan ditemui di kantornya, Darwin mengaku sedang terburu-buru untuk menyerahkan beberapa dokumen di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Setelah itu, dirinya masih harus mengikuti beberapa acara, sehingga menolak dikonfirmasi. “Nanti saja ya, saya di Bappeda juga cuma sebentar,” ucapnya. Namun, siang harinya Darwin justru tidak bisa dihubungi. Telepon selularnya dalam keadaan tidak aktif. Kepala Pasar Perumnas, Wawan Iwan Gunawan menjelaskan, pembatalan rapat tersebut disebabkan oleh tidak bisa hadirnya perwakilan IPP. Selain ketua IPP yang masih berada di luar kota, perwakilan IPP lainnya justru sedang dalam keadaan sakit. “Nanti kita bicarakan kembali kalau sudah sehat,” katanya. Soal rencana pedagang yang akan memboikot retribusi, Wawan meminta agar hal tersebut tidak perlu dilakukan. Sebab, menyalahi peraturan daerah, karena retribusi merupakan sebuah ketetapan yang harus dilaksanakan. “Sebaiknya jangan dilakukan, sebab itu sudah ketentuan perda,” ujarnya. Mengenai permasalahan IPP, Wawan mengaku akan mengkoordinasikan kembali dengan pedagang, termasuk solusi lebih lanjut. (yud)
Ancam Boikot Retribusi
Jumat 21-10-2011,07:13 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :