KONI Terapkan Sanksi

Selasa 25-11-2014,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Bagi Cabor yang Gagal Wujudkan Target Porda CIREBON – Tujuh cabang olahraga (cabor) memiliki andil besar bagi Kontingen Kota Cirebon dalam menembus target di Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar XII/2014. Biliar penyumbang emas terbanyak dengan 4 emas. Renang, pencak silat dan gulat masing-masing 3 emas. Drumband 2 emas serta tinju, atletik dan dansa masing-masing menyumbangkan 1 emas. Namun, disamping ketujuh cabor tersebut, beberapa cabor malah gagal mewujudkan targetnya. Wushu yang pada awalnya sesumbar mengincar 5 emas, pada akhirnya hanya meraih 1 perak dan 5 perunggu. Karate, panahan dan bulu tangkis juga cabor yang diproyeksikan meraih medali emas. Namun, ketiga cabor pulang dengan kegagalan meraih target. Dalam memformulasikan target bagi masing-masing cabor, KONI melakukan perhitungan dengan melihat peluang para atlet. KONI pun berdialog dengan cabor. KONI berjanji akan memprioritaskan pembinaan cabor unggulan yang berhasil menyumbangkan emas. Disamping itu, KONI mengancam akan memberikan sanksi bagi cabor yang gagal mewujudkan targetnya di porda. Sanksi yang dimaksud dengan mengurangi dana stimulan. Namun, saat dikonfirmasi terkait punishment bagi cabor yang gagal mewujudkan targetnya, Ketua Umum KONI Kota Cirebon Dr Chandra Lukita SE MM mengaku tak mau terburu-buru memutuskan. Chandra menjelaskan bahwa KONI terlebih dahulu akan melakukan evaluasi secara menyeluruh. “Saat ini kita masih menikmati suasana kemenangan. Nanti akan kita evaluasi hasil pencapaian masing-masing cabor di porda,” ujarnya, kemarin (24/11). Menurut dia, kegagalan sejumlah cabor mewujudkan target meraih emas harus ditelaah secara seksama. Chandra mengatakan, ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan kegagalan tersebut. “Kegagalan itu bisa jadi disebabkan karena kesalahan secaara teknis. Namun bisa juga karena sesuatu hal yang bersifat non-teknis. Makanya, harus dievaluasi secara menyeluruh. Setelah itu, kita bisa menilai layak atau tidak cabor yanga gagal itu diberikan sanksi,” terangnya. Chandra menambahkan, soal punishment, KONI tidak akan sembarangan. Itu karena menyangkut pembinaan atlet jangka panjang. Menurut Chandra, KONI sudah mempelajari peta kekuatan cabor di Jawa Barat melalui sejumlah data yang bersumber dari KONI Provinsi Jawa Barat. “Kita akan terus mengembangkan cabor-cabor potensial. Jadi, soal punishment itu akan kita berlakukan dengan bijak,” katanya. Mengenai pembinaan cabor unggulan, Chandra memastikan bahwa KONI bakal memenuhi janjinya. Namun demikian, untuk meningkatkan kualitas pembinaan cabor unggulan, Chandra kembali menyinggung komitmen pemerintah. Yang diharapkan Chandra dari Pemkot Cirebon bukan peningkatan alokasi anggaran pembinaan dari APBD. Tetapi, komitmen pemkot menjadikan kawasan Bima sebagai pusat pembinaan atlet berprestasi di Kota Cirebon. “Optimalisasi kawasan Bima harus diutamakan. Pertama, seluruh fasilitas harus diperbaiki dan sistem pengelolaan dibenahi. Lalu, berikan akses seluas-luasnya kepada atlet berpestasi untuk memanfaatkan fasilitas olahraga Bima secara gratis. Dengan begitu, tidak akan ada lagi atlet Kota Cirebon yang berlatih di gang-gang sempit,” paparnya. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait