Asa Ulangi Momen 1995

Jumat 28-11-2014,08:10 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

BANDUNG - Setelah menjuarai Indonesia Super League (ISL) 2014, Persib Bandung masuk zona playoff  Liga Champions Asia (LCA). Selain itu, Persib juga memeroleh satu slot untuk berlaga di gelaran Piala AFC. Namun, sampai saat ini belum ada informasi resmi dari PT Liga Indonesia (PT LI) terkait keikutsertaan Persib di ajang Internasional berstandar Asia tersebut. Hal itu diutarakan Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman. Djadjang mengaku sedang menunggu surat resmi dari PT LI. \"Kita masih menunggu informasi resminya berupa surat dari PT LI,\" ujar Djadjang saat dijumpai di Mess Persib Jl Ahmad Yani, kemarin (26/11). Namun demikian, Djanur -sapaan Djadjang Nurdjaman- menyatakan kesiapan Persib untuk melakoni event paling bergengsi level Asia tersebut. Saat ini, skuad Persib masih dalam fase membangun komposisi tim yang ideal dengan melakukan beberapa proses perekrutan pemain anyar. Namun dari mental bertanding, Djanur merasa pasukannya akan mampu berlaga di LCA ataupun AFC. Apalagi, Firman Utina cs sempat melakoni laga melawan tim luar negeri, seperti di antaranya melawan DC United (Amerika Serikat), Raj Pracha (Thailand), Central Coast Mariners (Australia), bahkan Ajax Amsterdam (Belanda). \"Tidak perlu minder, Persib sudah beberapa kali melawan tim tim luar negeri yang kelasnya tidak kalah dari peserta LCA, dan kita bisa mengatasinya,\" ucapnya. Jika bermain di LCA, praktis Persib mengulangi momen di tahun 1995 silam. Dimana kala itu Djanur merupakan asisten dari pelatih Indra Thohir dan mampu membawa anak asuhnya finis hingga babak empat besar. Menurutnya, masyarakat sudah pasti akan antusias saat menyikapi kompetisi level Asia tersebut, sebab umumnya dihelat saat tim sedang merasakan atmosfer juara di kompetisi lokal. \"Atmosfer dan animo masyarakat saya rasa akan tetap tinggi,\" tuturnya. Nah, walaupun ajang LCA kastanya lebih tinggi ketimbang kompetisi lokal, namun pelatih asal Majalengka itu memprediksi anak didiknya akan bermain lepas. Djanur menyebut, para rivalnya di kompetisi LCA sudah pasti terdiri dari tim yang paling kuat, perwakilan dari negara mereka masing-masing. Namun dipastikan kekuatannya tak akan jauh berbeda saat gelaran 20 tahun silam, timnya pun harus berhadapan dengan klub dengan kualitasnya mumpuni. \"Perempat final dulu di Siliwangi, kita kalah dari Ihwa Chun Ma (Korsel) dan klub asal Jepang, di fase grup kita juga satu grup dengan Thaipalmer Bank (Thailand),\" kenangnya. Lebih lanjut, Djanur menyatakan setuju jika peraturan AFC maupun LCA lebih ketat dari tahun 1995, seperti dalam hal infrastruktur, di antaranya syarat venue pertandingan yang mutlak harus berstandar Internasional. Memang, dengan belum rampungnya Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Maung Bandung –julukan Persib- memiliki pekerjaan rumah untuk mencari tempat yang representatif untuk menggelar partai home di LCA maupun AFC. \"Dulu Siliwangi saja bisa lolos,  bahkan kamar ganti saja satu ruangan hanya berdua, hanya di sekat saja, tapi ya doakan saja mudah-mudahan bisa di Bandung,\" harap Djanur. (yan)

Tags :
Kategori :

Terkait