Sumber Dana ke Bali Misterius

Sabtu 29-11-2014,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

KUNINGAN – Meski pejabat terkait menjelaskan dana studi banding ke Bali bersumber dari APBDes, namun sampai saat ini masih simpang siur. Pasalnya, terdapat beberapa kuwu yang ngotot dana itu hasil pemberian dari pemda. Mereka tidak mau jika uang yang telah menjadi haknya digunakan untuk piknik ke Bali. “Bukan dari dana kinerja kuwu atau tunjangan, kita juga gak menggunakan dana tersebut untuk piknik ke Bali. Lebih baik kasihkan untuk kebutuhan keluarga,” ujar salah seorang kuwu yang identitasnya enggan dikorankan, kemarin (28/11). Dia menjelaskan, di desa terdapat mata anggaran 214 bernama belanja peningkatan SDM bagi aparatur desa. Besarannya variatif di kisaran Rp1 juta sampai Rp2 juta tiap desa. Dana yang tidak mencapai Rp2,5 juta tersebut bukan hanya dialokasikan bagi kuwu, melainkan untuk peningkatan SDM perangkat lainnya. “Itu perintah perbup agar desa mengalokasikan dana peningkatan SDM aparatur desa. Nah, untuk biaya ke Bali patut dipertanyakan bersumber dari mana. Apakah di APBD ada mata anggarannya? Ya kalau dari dana kinerja atau tunjangan yang sudah jadi hak kuwu, kita juga gak mau,” tanya sumber tersebut. Ia menyebutkan, alokasi dana untuk ke Bali mencapai Rp2,5 juta. Setelah menerima transferan dari BPR, uang Rp1,75 juta disetorkan tunai melalui kasi pemerintahan kecamatan. Melihat dari itu, dirinya merasa yakin dana tersebut bersumber dari APBD. “Jelas dari APBD, kan masuk rekening desa. Waktu itu, kata camat, ambil tuh uang untuk piknik. Lalu kita ambil di rekening, lalu menyerahkan Rp1,75 juta ke kasi pemerintahan kecamatan,” ungkapnya. Diakuinya, tidak mengerti dari mana sumber dananya. Sebab nominalnya cukup besar kisaran Rp1 miliar. Sumber ini menegaskan, tidak ada inisiatif kuwu dalam keberangkatan ke Bali tersebut. “Dulu waktu kampanye pilbup, kita dijanjikan ke Bali. Nah, kemarin-kemarin kita nanya lagi mana janji beliau,” sebutnya. Bagaimana dengan anggaran camat yang ikut? Pria ini menyebutkan, dari dana itu-itu juga. Diibaratkan ada kegiatan piknik di sekolah, bukan hanya siswa yang berangkat melainkan pula guru-gurunya. Bahkan di wilayahnya bukan hanya camat yang ikut serta, melainkan juga kasi pemerintahannya. “Kalau di kecamatan kami sih kasi pemerintahan kecamatan juga ikut, bukan hanya camat. Gak tahu kalau di kecamatan lain. Tapi mungkin gak jauh beda,” kata sumber tersebut sambil tersenyum. Berdasarkan hasil informasi yang diperolehnya, yang menangani pemberangkatan ke Bali adalah Biro perjalanan. Dua hari di Bali dan tiga hari perjalanan. Meskipun namanya studi banding, namun tujuan utamanya piknik. “Memang sih studi banding, tapi jelas ulin nu aya mah,” ketus pria ini berbahasa Sunda. Wakil Bupati H Acep Purnama MH yang bersilaturahmi ke kantor Radar Kuningan mengatakan, sumber dana ke Bali dari ADD. “Pemda kan wajib mengalokasikan ADD. Nah, bagian dari ADD tersebut digunakan untuk studi banding ke Bali. Bukan dari dana pajak rokok. Itu harus masuk APBDes,” jelas Acep. Kata Acep, ada keinginan bersama dari jajaran kuwu untuk studi banding. Keputusan tetap ada di jajaran kuwu. Pihaknya hanya berharap, ada titik sasaran dari kegiatan tersebut. Seperti menjadikan desa wisata, belajar cara pengelolaan perairan, dan contoh lainnya di Bali. Ditanya camat ikut serta, Acep mengakui, adanya harapan dari para kuwu untuk didampingi camat. Dia meminta agar semua pihak berpikir positif. Terpisah, Ketua Apdesi Kuningan Linawarman SH menjelaskan, studi banding ke Bali berdasarkan hasil rapat. Awalnya ia memberikan masukan untuk belajar tentang Bumdes (badan usaha milik desa) bisa berangkat ke Bogor, Sukabumi, atau mungkin daerah Jatim. Namun berdasarkan hasil musyawarah, akhirnya disepakati untuk ke Bali. “Ada yang mengusulkan sekalian pengin tahu Bali. Akhirnya saya katakan terserah, asalkan sepakat dengan BPD. Kalaupun ada camat yang ikut, mangga untuk mendampingi,” jelasnya. Ditanya sumber anggaran, Linawarman menyebutkan berasal dari APBDes, yakni operasional kades. “Kan ada operasional kades, jadi diambil dari situ. Ini bukan janji kampanye,” tukas dia. (ded)

Tags :
Kategori :

Terkait