PSS Butuh Dana Rp240 Juta

Selasa 02-12-2014,09:00 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

JAKARTA - Pekan ini menjadi masa-masa terakhir pengajuan upaya banding dua klub pelaku insiden sepak bola gajah antara PSS Sleman dan PSIS Semarang. Dan, kesempatan kedua klub itu untuk melakukan banding tersebut diawali dengan dikirimkannya berkas banding dari pelatih tim PSS, Hery Kiswanto. Pelatih yang akrab disapa Herkis itu mengirimkan berkas bandingnya ke kantor PSSI, Senayan, Jakarta, pada Senin siang kemarin (1/12). Herkis memang tidak diantarkan manajemen PSS, tapi dia tidak sendirian datang ke PSSI. Dia ditemani oleh beberapa orang rekannya sesama pelatih sepak bola nasional. Setidaknya ada tiga pelatih nasional yang mendampingi Herkis, seperti Rully Nere, Bambang Nurdiansyah, dan Mundari Karya. Sementara, satu pelatih lainnya, Ruddy William Keltjes tidak bisa ikut hadir. Meskipun tidak langsung hadir, dia tetap memberikan dukungan kepada Herkis melalui telepon. Herkis dan ketiga pelatih yang mendampinginya itu menyerahkan berkas kepada pihak Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Komdis PSSI diwakili Albinust Laurent. Usai menyerahkan berkas itu, pelatih kelahiran Banda Aceh, 59 tahun silam itu tidak terlalu banyak berkomentar terkait dengan apa yang dilakukannya ini. Hanya, walaupun diserahkan tidak berbarengan dengan berkas lainnya dari PSS yang dikirimkan per hari ini, Herkis tetap menaruh harapan kepada usaha manajemen klub berjuluk Super Elang Jawa itu. \"Dengan banding ini, saya berharap hukuman bagi saya bisa ditinjau ulang. Bagaimana pun juga saya punya keluarga yang harus dinafkahi,\" ujarnya. Dalam pernyataannya, Mundari menyebut keberadaan dirinya bersama Banur -sapaan akrab Bambang Nurdiansyah- dan Rully sebagai solidaritas sesama pelatih. Selain itu, pendampingan ini sebagai bentuk tindakan nyata dari Asosiasi Pemain Sepak bola Nasional Indonesia atau APSNI yang pernah dia pimpin tahun lalu. Mundari meminta Komdis PSSI melihat pertimbangan di balik sosok Herkis sendiri. Dia sebagai mantan pemain timnas, pernah memberikan dedikasi terbaiknya bagi persepakbolaan nasional. \"Besar harapan kalau dengan seperti itu kan dia bisa dikurangi hukumannya. Tapi, untuk semua keputusan kami serahkan semuanya kepada Komdis PSSI,\" tutur mantan pelatih timnas itu. Senada dengan Mundari, Banur juga meminta Komdis PSSI ataupun Komisi Banding (Komding) PSSI sedikit lebih arif dalam menentukan keputusannya. Bukan bermaksud untuk mencampuri ranah yang akan jadi area kerja Komdis atau Komding PSSI, Banur segala sisi positif Herkis itu sudah harus meluluhkan sanksinya. \"Kalau memang beliau terbukti bersalah dalam kasus ini, ya silahkan saja dihukum. Asalkan, dari sisi hukuman itu ya jangan sampai mematikan penghidupannya. Beliau hanya menggantungkan dari pekerjaan sebagai pelatih. Syukur-syukur beliau bisa terbebas dari hukuman itu, karena saya sendiri yakin dia tidak bersalah,\" tegasnya. Sementara itu, demi memuluskan bandingnya, manajemen PSS disebut-sebut menghabiskan dana hingga ratusan juta rupiah. Berdasarkan penuturan salah satu sumber internal manajemen PSS, untuk satu putusan banding, PSSI mematok Rp10 juta untuk biaya pendaftarannya. Dan, di PSS sendiri ada 24 putusan yang harus dibanding. Sehingga, secara keseluruhan, anggaran yang dibutuhkan oleh manajemen PSS dalam banding ini mencapai Rp240 juta. \"Saya targetkan besok Selasa (hari ini) berkas banding sudah dikirim ke Komding PSSI. Nanti saya yang akan mendampingi tim advokasi PSS berangkat ke Jakarta,\" tegas Manajer PSS, Supardjiono. (ren)

Tags :
Kategori :

Terkait