Sulitnya Menekan Penyebaran HIV-AIDS HIV-AIDS saat ini masih menjadi momok penyakit paling menakutkan karena belum diketemukan obatnya. Berbagai faktor risiko dapat meningkatkan kesempatan kita terinfeksi virus yang dikenal dengan sebutan HIV (human immunodeficiency virus) tersebut. SESEORANG yang terinfeksi virus ini dalam beberapa tahun ke depan dapat mengalami AIDS (acquired immune deficiency syndrome), hingga membuat kondisi penderita semakin lemah dan kesulitan untuk melawan infeksi dan komplikasi berbagai penyakit. Meski virus ini sangat berbahaya, namun upaya untuk menekan penyebarannya tergolong masih sulit dilakukan. Sebab, hal ini berkaitan dengan kesadaran seseorang, terutama yang memiliki risiko tinggi tertular HIV/AIDS. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, untuk tahun ini saja terjadi peningkatan penderita HIV/AIDS sekitar 23,6 persen. Peningkatan itu terhitung pada sajian data hingga September 2014. Dari data dinkes, jumlah masyarakat yang sudah melakukan tes HIV mencapai 16.643. Dari jumlah itu, 15,557 mengikuti tes melalui voluntary counseling test (VCT) atau secara sukarela melakukan tes. Sedangkan sisanya, 1,086 mengikuti tes lewat program provider-initiated testing and counseling (PITC) atau konseling dan tes HIV yang disarankan oleh penyelenggara pelayanan kesehatan. Dari jumlah masyarakat yang telah mengikuti tes, tercatat jumlah Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) pada tahun 2013 mencapai 774 orang. Kemudian, terhitung sejak Januari hingga September 2014 terjadi penambahan 144 ODHA. Sehingga, total ODHA di Kabupaten Cirebon sekitar 918 orang. Ironisnya, dari jumlah itu, 75 ibu hamil terdeteksi HIV/AIDS pada Desember 2013 dan terjadi penambahan sembilan ibu hamil terhitung sejak Januari-September 2014. Pengelola program Komisi Penanggulan AIDS (KPA) Kabupaten Cirebon, Aip Syarifudin MPdi mengatakan, dalam menanggulangi penyebaran virus HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon ada dua cara yakni preventif dan kuratif. Untuk preventif sendiri meliputi wilayah edukasi dan penjangkuan pemberian informasi secara menyeluruh kepada masyarakat luas dengan melakukan beberapa strategi, karena Kabupaten Cirebon sangat luas. “Pemberian informasi itu melalui para kader KPA, seperti kader Warga peduli AIDS (WPA) dan kader Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat (PIKM) itu masuk ranahnya preventif,” ujar Aip, kepada Radar, saat ditemui di ruang kerjanya. Selain itu, kata Aip, ada sosialisasi ke setiap sekolah, perguruan tinggi, tingkat kecamatan dan desa. Untuk kuratif atau pengobatan sendiri ada dua jenis diantaranya KPA melakukan pendampingan kepada orang yang beresiko tertular HIV/AIDS. “Dalam pendampingan disini adalah mitra dari KPA yakni LSM PKBI yang menggarap orang-orang yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS,” tuturnya. Dalam penanggulangan di sana ada yang namanya pengobatan dan pelayanan atau pojak pelayanan ini adalah dinas kesehatan. Dalam pelayanan itu ada pemeriksaan HIV, ada juga pengobatan IMS (Invensi Menular Seksual), pemberian ARV (pemberian obat antiretroviral) atau pengobatan untuk menjaga daya tahan tubuh penderita HIV, dan pemberian pengalihan pengguna narkotika suntik, dari narkotika suntik menjadi ke metadon sesuai dengan UU 35 tentang narkotika. “Secara garis besar program HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon ada preventif dan kuratif, salah satu strategi yang dianggap cukup baik untuk melakukan HIV/AIDS dengan adanya keaktifan dari teman-teman KDS (kelompok dukungan sebaya) baik itu dari WTS, waria, gay dan lain sebagainya,” ucap dia. Menurut dia, diharapkan dari risiko tinggi mau mengajak rekan-rekannya untuk memeriksakan diri ke tempat yang telah disediakan. Di Kabupaten Cirebon pelayanan pemeriksaan tersebut yang sudah jalan ada di 15 Puskemas, tapi puskemas yang terlama melayani pasien seperti itu ada di Kecamatan Kedawung dan Plumbon. “Semua puskemas itu memberikan pelayanan HIV/AIDS, kemudian rumah sakitnya juga sudah terlatih semua dalam menangani HIV AIDS seperti RSUD Waled, Arjawinangun, rumah sakit paru-paru, Rumah Sakit Pertamina dan Rumah Sakit Mitra plumbon. Itu daftar rumah sakit yang siap melayani penanganan HIV/AIDS,” ungkapnya. Dia menjelaskan, setiap orang yang terkena penyakit HIV/AIDS itu selalu membutuhkan tes laboratorium. “Kita sudah kerjasamakan dengan laboratorium swasta. Kita mengklaim bagi orang-orang penderita HIV/AIDS itu biayanya sudah ditanggung oleh KPA. Untuk pelayanan pengobatan kesehatan semuanya dibantu sama dinas kesehatan,” ungkapnya. Ditambahkanya, untuk pengobatan orang HIV/AIDS dengan terapi ARV atau pengobatan seumur hidup atau dikonsumsi seumur hidup. Obat tersebut dapat di peroleh RSUD Waled dan Arjawinangun, untuk metadon ada di Puskesmas Plumbon. Terpisah, Kasi Pecegahan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Mudiono mengatakan, untuk penanggulangan HIV/AIDS dinas kesehatan melakukan kegiatan voluntary counseling test (VCT) untuk melacak jumlah temuan bari penderita HIV/AIDS. “Setelah di tes darah, dan dinyatakan positif, maka orang tersebut akan kita obati dengan anti retroviral. Di Kabupaten Cirebon sendiri jumlah penderita HIV AIDS meningkat, karena total dari tahun 2013-2014 ini sebanyak 957 penderita. Kenaikanya sekitar 23,6 persen, selama 10 bulan dari tahun 2014 bulan januari hingga Oktober,” ucapnya. Diungkapkannya, perlu populasi kunci di kelompok-kelompok WTS, para pengguna narkotika suntik, ditempat-tempat karaoke, diskotik dengan melakukan penyuluhan, konselling untuk kemudian diambil sampel darah secara berkala. “Pemeriksaan ini sudah kita lakukan setiap tiga bulan sekali, hanya saja untuk saat ini karena akhir tahun kegiatan dihentikan terlebih dahulu, karena 15 Desember kita tutup buku,” tukasnya. Kenapa mesti tiga bulan, karena setelah kegiatan yang berkaitan dengan penyebaran virus HIV AIDS, karena dalam waktu tiga bulan tersebut virus dapat terdeteksi positif atau tidak. (samsul huda)
JUMLAH ORANG YANG DITES | ||
VCT | 15,557 | Orang |
PITC | 1,086 | Orang |
TOTAL | 16,643 | Orang |
JUMLAH ODHA (B20) | ||
DES 2013 | 774 | Orang |
JAN S/D SEPT 2014 | 144 | Orang |
TOTAL KUMULATIF | 918 | Orang |
JUMLAH BUMIL (B20) | ||
DES 2013 | 75 | Orang |
JAN S/D SEPT 2014 | 9 | Orang |
TOTAL KUMULATIF | 84 | Orang |