CIREBON – Baru saja Tiburtius Monabesa (Armintan BC Jakarta) melanjutkan dominasinya ketika bersua Jack Amisa (Rumah Baja BC Kefa) pada kejuaraan nasional kelas terbang junior (49 kilogram) di Studio V TVRI (30/11). Tibo -sapaan Tiburtius Monabesa- kembali mengulangi kemenangan dengan berhasil memukul KO Jack. Dalam pertarungan 12 ronde tersebut, Tibo berhasil mengkanvaskan Jack pada ronde kelima. Kemenangan tersebut membuat rekor petinju asal Oeolo, NTT tersebut semakin mengkilap dengan 9 kali bertanding, 6 kali menang angka dua kali menang KO dan sekali hasil draw. Nah, rekor Tibo bakal diuji oleh Boy Tanto (RSUD Gunungjati Boxing Camp). Petinju Kota Cirebon tersebut mengaku bersemangat menyiapkan diri. Kemarin (2/12), Boy serius berlatih di halaman rumah pelatihnya, Anden Mukaly. The Little Cobra, julukan Boy, dijadwalkan melawan Tibo di GOR Ciracas, Jakarta Timur, dalam perebutan sabuk emas Ir Basuki Tjahaya Poernama, Gubernur DKI Jakarta, 17 Desember mendatang. Kabarnya, match maker tinju nasional, Sjarifudin Lado, adalah orang yang menentukan Tibo adalah lawan Boy. Pelatih Boy, Anden Mukaly mengungkapkan bahwa dalam pertarunganya kali ini, petinju profesional kebanggaannya disponsori oleh RSUD Gunungjati Kota Cirebon. “RSUD Gunungjati bersedia mensponsori Boy dalam pertarungan ini. Bahkan, drg Heru Purwanto MARS (Direktur RSUD Gunungjati) bersedia menjadi manajer,” tutur Anden, kemarin. Anden menambahkan, pertarungan tersebut digelar dalam rangka memperingati HUT Kodam Jaya ke-65. Dalam pertarungan nanti, Boy bertanding di kelas berbeda dengan biasanya. Boy yang merupakan pemegang gelar juara di kelas terbang mini 46,7 kg, kali ini bakal bertanding di kelas terbang junior 49 kg. “Tibo merupakan juara nasional di kelas terbang junior 49 kg. Boy sebagai penantang menyesuaikan kelasnya,” terang Anden. Kendati Boy bakal melakoni pertarungan dengan bobot badan yang berbeda dengan biasanya, Anden tak khawatir. Menurutnya, petinju kelahiran Brebes 27 tahun silam tersebut tinggal beradaptasi di atas ring. “Berat normal Boy sekitar 50 kg. Jadi, Boy tidak perlu berusaha menaikkan berat badan. Dia hanya perlu sedikit adaptasi pada pertarungan nanti,” ujarnya. Sementara itu, drg Heru Purwanto MARS mengungkapkan, kerja sama yang dibangun dengan Pertina merupakan bentuk dukungan dari RSUD Gunungjati terhadap kemajuan dunia olahraga Kota Cirebon. “Berawal dari tinju, ke depan mudah-mudahan kita bisa lebih berperan dalam mengembangkan dunia olahraga di Kota Cirebon,” katanya. Heru mengaku prihatin dengan nasib para atlet di Kota Cirebon. Karena itu dia tergerak mendampingi Boy di laga profesionalnya kali ini. “Seorang atlet memiliki peran besar untuk membangun daerahnya. Boy Tanto, satu-satunya petinju profesional dari Kota Cirebon, harus terus mendapat dukungan agar dia dapat mengembangkan karirnya,” ungkapnya. (ttr)
Tantang Juara Kejurnas Tahun 2014
Rabu 03-12-2014,10:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :