PBFC Nego Mantan Pemain United

SAMARINDA - Santer tersiar kabar bahwa eks pemain Manchester United, Eric Djemba Djemba akan bergabung bersama Pusamania Borneo FC di kompetisi ISL musim depan. Manajer PBFC, Tommy Ermanto menuturkan, kepastian perekrutan Djemba sepenuhnya berada di tangan sang pemilik klub yakni Nabil Husein. \"Yang negosiasi semuanya ada di bos Nabil, pihak manajemen belum dapat info sama sekali, Sabtu (20/12) nanti setelah bos Nabil pulang mungkin kita bisa dapat kepastiannya,\" ucap Tommy, kemarin. Kendati begitu, Tommy mengklaim, kans PBFC untuk mendapatkan gelandang berusia 33 tahun itu teramat besar, mengingat Djemba sendiri yang mengaku tertarik bergabung bersama tim berjukuk Pesut Etam itu. \"Ada faktor kedekatan Djemba dengan bos Nabil. Di Qatar keduanya pernah bertemu dan diperkenalkan oleh (Fabio) Cannavaro, mungkin dari sana komunikasi itu terjalin,\" ucapnya. Salah satu faktor yang dirasa terlalu berat adalah keinginan serta fasilitas yang diterima Djemba diluar dari gaji. Untuk masalah ini, negosiasi sepenuhnya diserahkan kepada Nabil. \"Kami masih pertimbangkan selain gaji dia minta. Kontribusinya pada tim pun akan dikaji lagi, sepenting apakah sosoknya dalam tim, tapi kalau oke dan bos mengiyakan, ya kenapa tidak,\" imbuhnya. Dalam soal pengalaman bermain, pemain yang sempat digadang-gadang oleh Sir Alex Ferguson sebagai pengganti Roy Keane ini memang memiliki pengalaman segudang. Banyak klub-klub top dari mulai Manchester United, Aston Villa, Hapoel Tel Aviv hingga klub raksasa Serbia, Partizan Belgrade pernah dia bela. Meski begitu, banyak masalah yang membuat karirnya tersendat. Saat lima musim bermain di Liga Inggris membela Manchester United, Aston Villa dan dipinjamkan ke Burnley, Djemba dikenal sebagai atlet yang hedonis dan gemar menghambur-hamburkan harta. Harian Daily Mail bahkan menyebutnya sebagai atlet terhedonis yang membuang uang dengan cara konyol. Pengeluaran yang banyak tak berbanding dengan prestasi yang meningkat, Djemba malah sering berkutat di bangku cadangan. Alhasil, setelah diputus kontrak oleh Aston Villa, dia pun kelimpungan. Ketidakmampuannya membayar pajak, membuat pengadilan Birmingham memvonis bangkrut kepada dirinya dengan harus menunggak utang hampir 400 ribu Euro. \"Memiliki 10 Humvee dan 30 rekening bank. Tapi dia kehilangan semuanya,\" tulis Daily Mail dalam headline pemberitaan kebangkrutan Djemba pada tahun 2008. Pemain berkewarganegaraan Kamerun ini kemudian hijrah ke Qatar SC. Setahun kemudian Djemba bermain di klub Denmark, Odense Boldklub. Di klub inilah titik puncak karir Djemba terjadi, saat dia dinominasikan sebagai calon pemain terbaik Liga Denmark pada tahun 2009. Pasca itu, karir Djemba semakin meredup. Sempat pindah ke Hapoel Tel Aviv dan Partizan Belgrade, dia tak mendapat posisi inti. Sempat menganggur selama beberapa bulan, pada awal tahun 2014 klub Skotlandia St Mirren mengkontraknya. Kesal tak diberi kesempatan bermain, Djemba memutuskan pergi dari St Mirren dengan konsekuensi tak mendapatkan gaji selama tiga bulan. Pada bulan Oktober lalu, Marco Matterazzi mengajaknya bergabung di Indian Super Leaque sebagai marquee player bersama para pemain uzur lainnya seperti Allesandro Nesta, Roberto Pires, Hernan Crespo, Fabio Cannavaro dan Robbie Fowler. Pemain yang pernah membela Timnas Kamerun ini memilih bergabung bersama Chennaiyin FC. Harian Inggris, The Telegraph melansir, besaran kontrak Djemba di klub berbasis di Kota Chennai itu berkisar U$D50 hingga U$D75 ribu atau Rp600 juta hingga Rp1 miliar. Tetapi kontrak ini adalah kontrak jangka pendek mengingat gelaran Indian Super League hanya berlangsung tiga bulan saja, terhitung Oktober hingga Desember. Dengan kondisi ini otomatis kans Djemba untuk membela PBFC teramat besar. Tetapi, berhubung negara asalnya yakni Kamerun berada dalam blacklist PSSI, kepindahannya ke Indonesia akan mengalami kesulitan. \"Untuk soal itu, akan kita bicarakan nanti, kalau cocok ya kami akan minta keringanan kepada PSSI,\" tukas Tommy. (wam)