Orang Mabuk Terkapar di Ruang Kabag Umum

Kamis 27-10-2011,07:42 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

CIREBON - Pegawai balai kota heboh. Rabu (26/10) pukul 13.00, dua orang yang lagi mabuk masuk ke ruang Kabag Umum Pemkot Cirebon, Taufan Bharata SSos. Seorang di antaranya yang dikenal sebagai Fahmi, berusia sekitar 40-an tahun, sempat tergeletak setelah memuntahkan isi perut di ruang ber-AC tersebut. Saat Radar tiba di ruangan Taufan, tampak sejumlah pegawai ketakutan. Bagian pengamanan dalam (Pamdal) balai kota kelimpungan. Tubuh Fahmi yang besar, tak mudah dipindahkan. Sementara sang tuan ruangan entah di mana. Setengah sadar, Fahmi beranjak sambil dipapah. Pengaruh alkohol membuat emosinya labil. Ia mengerang sambil mengeluarkan kata-kata kotor, dan dengan tubuh sempoyongan berusaha mendekati Walpri Wali Kota dari kepolisian, Deni. Pamdal sekuat tenaga menahan agar Fahmi tak menyerang Deni. Fahmi lalu kembali tergeletak di ruang tengah depan pintu ruang Adipura. Anggota Pamdal mengangkat tubuh Fahmi, kemudian menaruhnya di pintu masuk utama balai kota. Cukup lama dibiarkan tak sadarkan diri, tiba-tiba Fahmi kembali muntah dalam posisi telentang. Sementara itu, aktivis pemuda Reno Sukriano yang sebelumnya tampak di halaman depan balai kota, terlibat adu mulut dan menantang seorang anggota polisi yang tengah mengawasi tubuh Fahmi. Wajah Reno tampak babak belur. Ia yang masih dipengaruhi minuman keras terus mengoceh. “Saya dipukulin saudara sendiri. Saya tidak mau masalah saya dipolitisir,” katanya. Kabag Umum Taufan Bharata yang ditemui di ruang lain balai kota menjelaskan kronologis peristiwa tersebut. Siang itu jam istirahat, ia tengah menikmati mi di ruangannya. Reno datang dengan mulut bau alkohol. Pemuda itu mengutarakan maksud minta pertolongan Wali Kota Subardi. Diterangkan Reno, beberapa waktu lalu dirinya terlibat perkelahian dengan seseorang. Korban mengadukan Reno ke polisi. Perkembangannya, Reno dan korban sepakat berdamai. Korban bersedia mencabut perkara. Namun kata Reno, tanpa alasan jelas pihak Polres Cirebon Kota tak mengabulkan permohonan pencabutan perkara itu. “Reno menilai kasusnya dipolitisasi. Ia mau minta tolong ke pak wali,” jelas Taufan. Tak berselang lama, Fahmi masuk ke ruangan Taufan. Ia mendesak Taufan agar bisa membantu Reno. Tapi entah kenapa, kemudian Reno dan Fahmi terlibat perkelahian. Reno dipukuli sampai berbekas di wajah. “Saat itu pula Fahmi muntah, lalu tergeletak tak sadarkan diri,” ujar Taufan seraya setelah itu ia memilih keluar, dan pegawai lain mulai berkerumun. Fahmi yang juga anggota dewan pengawas PD Bank Pasar Kota Cirebon, cukup lama tak sadarkan diri dan dibiarkan jadi tontonan di pintu masuk gedung balai kota. Ia akhirnya dievakuasi menggunakan mobil pegawai pemkot. (ron)

Tags :
Kategori :

Terkait