SUMBER– Kongres Ibu Nusantara (KIN) kedua yang dilaksanakan di Gedung PGRI, Minggu (21/12), dihadiri ratusan pengunjung. Mereka berasa dari berbagai daerah, termasuk wilayah III Cirebon. Tiga pemateri hadir dalam kesempatan itu yakni, Ustadzah Amin Kismoyowati, Ustadzah Habibah SP dan Ustadzah Fatimah Salma SP. Beberapa hal dibahas dalam acara tersebut termasuk lemahnya perhatian pemerintah terhadap kaum perempuan khususnya ibu-ibu. Kemudian, minimnya keikutsertaan ibu-ibu dalam membangun bangsa. Padahal, mayoritas penduduk Indonesia adalah perempuan. “Kami menggagas acara ini serentak di puluhan kota yang ada di Indonesia, kongres ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta kaum ibu terhadap kemajuan bangsa,,” ujar pengurus Muslimah Hizbut Tahrir (MHT) Cirebon, Khusnul Khotimah, kepada Radar. Khusnul menambahkan, acara serupa diselenggarakan di 50 kota di Seluruh Indonesia, dengan mengumpulkan sekitar 30 ribu kaum ibu dari mulai kalangan majelis taklim, aktivis LSM, ormas, keluarga TKW, PKK, Posyandu dan organisasi keperempuanan lainya. Kegiatan itu juga melibatkan ratusan para pakar dari berbagai bidang, tokoh intelektual, tokoh perempuan dari berbagai pesantren, dll. Menurut dia, keikutsertaan kaum perempuan dalam pembangunan sangat strategis. Bagaimanapun, kehidupan masyarakat bermula dari keluarga. Ketika seorang perempuan mampu berperan dalam keluarga, tentu akan memberi dampak positif termasuk anak-anak. Optimalisasi peran perempuan dalam pembangunan, diharapkan membuat bangsa ini menjadi lebih baik. (rif)
Kongres Ibu Bahas Lemahnya Perhatian Pemerintah
Senin 22-12-2014,10:00 WIB
Editor : Harry Hidayat
Kategori :